YeoWon Couple : The Love Shadows

Tittle   : The Love Shadows

Cast     : Choi Siwon

              Kwon Yeo Sin (ochadewi)

              Super Junior Member

Author POV

“Yeo Sin-ssi. mulai besok dirimu akan bergabung dengan divisi lapangan. Aku harap dirimu bisa cepat menyesuaikan diri nanti,” ucap Jung sajangnim ketua bagian HRD yang menangani divisi Yeo Sin bekerja saat ini.

“Ne?” tanya Yeo Sin tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

“Aku tahu ini sangat mendadak tapi aku yakin kalau kau mampu mengerjakan tugas barumu dengan baik,” jelas Kim sajangnim sambil menyerahkan sebuah map kepada Yeo Sin. Dengan tatapan yang masih menyiratkan kebingungan Yeo Sin menerima map tersebut dan mulai membaca isinya.

Menjadi petugas lapangan? Bekerja langsung bersama artis yang ditangani management?

“Tapi Pak Kim. Aku belum pernah menangani pekerjaan seperti ini. Selama dua tahun aku bekerja disini aku selalu menangani tugas kantor, bukannya menangani tugas lapangan seperti ini. Aku takut tidak mampu melakukannya dengan baik Pak Kim,” tolak Yeo Sin. Dirinya menyadari kalau pekerjaan diluar kantor mungkin akan lebih menyenangkan karena tidak harus menangani berkas-berkas yang membosankan, tapi jam kerja yang tidak pasti membuatnya kembali berfikir untuk menerima tawaran ini.

“Karena itulah aku menempatkanmu dibidang baru ini. Bukankah kau sangat menyukai pekerjaan dibidang seperti ini. Aku ingin kau berkembang Yeo Sin-ssi, lagipula jurusan yang kau ambil saat kuliah juga menunjang, aku ingin kau memahami berbagai macam jenis pekerjaan di bidang ini. Aku percaya padamu kalau kau mampu,” sekali lagi Kim sajangnim menegaskan kalau keputusannya sudah final dan itu artinya Yeo Sin tidak bisa menolak lagi. Kali ini Yeo Sin hanya menganggukkan kepalanya dan menerima keputusan yang tidak diinginkannya. Demi pekerjaan yang diimpikannya, Yeo Sin harus mau melakukan pekerjaan ini.

Yeo Sin POV

Pagi ini aku mengambil jadwal pekerjaan baruku. Aku belum tau siapa artis yang akan kutangani mulai hari ni. Biasanya aku hanya mengamati beberapa orang assisten pribadi artis tanpa mau tahu tugas yang mereka lakukan dan sekarang aku benar-benar merasa bodoh karena tidak tahu apa yang nanti harus kulakukan ketika sudah mulai menangani artisku.

“Kau nona Kwon Yeo Sin?” tanya seorang petugas yang biasa memberi jadwal bagi para assisten artis sepertiku untuk melakukan pekerjaannya dengan benar. Ya, assisten artis adalah pekerjaan baruku. Aku lebih memilih melakukan setumpuk pekerjaan kantor daripada diberi tugas lapangan seperti ini.

“Ini jadwal artismu dan dia termasuk senior, jadi tidak akan membuatmu kesulitan karena aku yakin dia sudah mengerti tentang pekerjaannya sendiri,” ucap petugas dihadapanku sambil menyerahkan jadwal yang harus kukerjakan dalam waktu satu minggu kedepan. Huft, sepertinya ini akan sulit.

Aku hanya mengiyakan semua arahan singkat yang diberikannya. Bagaimana caranya menangani artis dan menyiapkan segala keperluannya, bahkan dia memberitahuku untuk selalu mendampingi artisku nanti. Yaa! Aku ini asisten pribadi bukan baby sitternya!!!

Setelah keluar dari ruangan itu aku langsung beranjak menuju mobilku. Aku lalu membuka salinan jadwal milikku dan artis yang nanti akan kutangani. Mataku terbuka lebar ketika aku melihat nama artis yang harus kutangani. Choi Siwon? Benarkan aku harus menanganinya?

Aku memang tahu kalau aku bekerja di kantor agensinya bernaung, tapi aku tidak pernah berfikir kalau aku akan menangani dirinya seperti ini. Dia benar-benar orang terakhir yang ingin kutemui setiap harinya ketika aku berada di kantor, tapi mulai hari ini aku akan setiap hari melihat wajahnya dan mengurusi setiap kebutuhannya? Tuhan, tidakkah ini terlalu berlebihan?

*****

Dengan langkah gontai aku berjalan memasuki lobi sebuah apartement mewah. Rasanya ini sangat tidak benar, aku benar-benar merasa jika takdir sedang mempermainkanku saat ini. Bagaimana mungkin sekarang aku harus bekerja dengan orang yang paling kubenci didunia ini?

Di dalam lift aku terus berfikir mengenai cara untuk meminta Jung sajangnim mengganti artis yang harus kutangani dengan artis lain saja, asalakan jangan Choi Siwon itu. tapi aku menyadari jika Kim sajangnim tidak akan mungkin mengabulkan keinginanku. Setiap keputusannya tidak dapat dibantah dan aku juga masih membutuhkan pekerjaan ini. Akh, kenapa hidupku harus seperti ini.

Ketika aku sudah berada di depan apartement pribadi dari seorang Choi Siwon, aku hanya bisa menatap ngeri pintu dihadapanku. Berharap kalau aku sedang bermimpi dan tidak benar-benar harus menemuinya sekarang.

Aku mencoba mengatur nafasku sebelum akhirnya menekan bel yang menandakan kedatanganku.

Siwon POV

Manager hyung semalam mengabariku jika pagi ini aka nada seorang assisten baru yang akan menanganiku. Kegiatanku yang agak berbeda dengan kegiatan member yang lainnya membuatku diberi fasilitas tambahan berupa seorang assisten pribadi. Bukan karena pekerjaanku lebih berat dibandingkan member lain, tapi pekerjaannku membutuhkan waktu yang cukup lama berada di lokasi syuting atau pemotretan dan hal itu membuatku membutuhkan seorang assisten pribadi.

Hyung mengatakan kalau assistenku ini seorang wanita. Itu bukan sesuatu yang bagus menurutku. Wanita biasanya bekerja tidak segesit pria dan aku yakin jika hyung akan memilih asissten seorang nunna atau bahkan ahjumma untukku. tidak bisakah dia membuatku senang dengan memberikanku seorang assisten yang masih muda dan cantik?

Aku hampir saja akan menelepon manager hyung untuk menanyakan assistenku yang tidak kunjung datang padahal sebentar lagi aku sudah harus menjalani schedule-ku ketika aku mendengar suara bel pintu.

“Akh, mungkin itu dia,” ucapku sambil meletakkan handphone-ku datas meja dan berjalan menuju pintu apartementku.

Aku merasa waktu tiba-tiba saja berhenti dan degup jantungku berpacu dua kali lipat ketika aku menatap wajah gadis dihadapanku. Diakah assisten yang dikatakan manajer hyung semalam? Benarkah gadis cantik yang berada dihadapanku ini adalah assisten baru itu.

“Kau assisten baru itu?” tanyaku tidak bisa menyembunyikan keterkejutanku. Kupikir hyung akan mengirimiku seorang ahjumma, aku benar-benar tidak menyangka kalau yang datang ternyata serang gadis yang cantik. dari apa yang kulihat dari penampilannya, gadis dihadapanku ini benar-benar tipeku.

“Ne. Kwon Yeo Sin imnida. Aku harap kita dapat bekerja sama,” ucapnya sopan sambil membungkukan tubuhnya kepadaku. Gadis cantik yang sopan. Aku suka.

“Tidak usah seformal itu padaku. Kupikir usia kita tidak terpaut jauh jadi kau tidak usah bersikap seformal itu padaku. Setidaknya aku ingin kita nyaman satu sama lain,” ucapku sambil mempersilahkannya masuk kedalam apartementku. Aku masih harus mempersiapkan beberapa keperluan untuk bekerja hari ini.

*****

“Hyung, assisten barumu?” magnae kami Cho Kyuhyun bertanya padaku ketika dia melihat Yeo Sin yang sedang merapikan pakaianku untuk acara pemotretan kami hari ini.

“Ne. cantik bukan? kau pasti iri,” ucapku bangga sambil melirik Yeo Sin yang menatap tidak suka kearahku. Entah kenapa, tapi aku merasa jika Yeo Sin terkesan tidak menyukaiku. Seharusnya gadis seusianya akan merasa sangat senang jika bisa bekerja menjadi assisten-ku atau setidaknya dia akan merasa senang ketika bertemu dengan salah satu memberku, tapi gadis dihadapanku ini benar-benar tidak biasa. Sikap acuh dan tidak pedulinya membuatku sangat penasaran dan aku benar-benar tertarik padanya.

“Masih lebih cantik,,,”

“Arra,, Arra,, aku tahu kalau kau akan bilang kalau masih lebih cantik Sara-mu. Akh, aku bosan mendengarmu mengatakan kalau gadis galak itu adalah gadis tercantik sealam semesta,” ucapku dengan nada bosan.

“Siapa? Siapa yang paling cantik sealam semesta? Itu aku kan? Aku yang paling cantik sealam semesta,” tiba-tiba saja Heechul hyung menginterupsi kata-kata yang akan terlontar dari bibir Kyu, aku yakin akan berakhir seperti ini jika Heechul hyung mendengar kata cantik diucapkan disekitarnya.

Karena kami tidak ingin menjadi sasaran amukannya yang bisa menghancurkan ruangan ini jika kami membantah kata-katanya akhirnya aku dan Kyu hanya mengiyakan saja. Hei, aku melihat untuk pertama kalinya Yeo Sin tersenyum.

Yeo Sin POV

Selain menyebalkan ternyata pria bernama Choi Siwon juga tukang tebar pesona dan suka merayu. Sejak tadi aku menemaninya diruang tunggu, entah sudah berapa banyak coordi yang dirayunya dan dibuat tersipu oleh pesonanya. Memang kuakui kalau dia ini tampan dan mempesona, tapi kelakuannya itu membuatku semakin membencinya. Bagaimana mungkin Yeon Ra bisa sangat mengidolakan pria semacam ini.

“Hyung, assisten barumu?” seorang pria yang setelah kulihat adalah Cho Kyuhyun bertanya pada Siwon ketika aku sedang merapikan pakaian yang akan digunakannya untuk pemotratan hari ini. Ini pertama kalinya aku bertemu dengan magnae Super Junior karena katanya akhir-akhir ini dia sedang sibuk dengan persiapan drama musikalnya.

“Ne. cantik bukan? kau pasti iri,” ucapnya bangga sambil melirik kearahku. Melihat tatapan menyebalkan seperti itu, aku hanya membalasnya dengan tatapan tersinis yang bisa kulakukan. Sebenarnya aku bukan seorang yang dengan mudah menjadi pribadi yang menyebalkan. Hanya saja berurusan dengannya membuatku harus bersikap seperti ini atau akan dengan mudah aku jatuh kedalam perangkap pesonanya.

“Masih lebih cantik,,,”

“Arra,, Arra,, aku tahu kalau kau akan bilang kalau masih lebih cantik Sara-ku. Akh, aku bosam mendengarmu mengatakan kalau gadis galak itu adalah gadis tercantik sealam semesta,” ucapnya dengan nada bosan. Seminggu setelah bekerja bersamanya membuatku menjadi mengetahui rahasia dari para member super junior. Siapa yang menyangka kalau magnae super junior sudah memiliki tunangan?

“Siapa? Siapa yang paling cantik sealam semesta? Itu aku kan? Aku yang paling cantik sealam semesta,” tiba-tiba saja pria cantik Kim Heechul menginterupsi obrolan Siwon dan Kyuhyun. Aku hanya bisa tersenyum ketika melihat Siwon dan Kyuhyun mengiyakan perkataan Heechul oppa karena takut amukan dari hyung-nya itu.

*****

Setelah mendapat libur satu hari dari pekerjaanku, aku memutuskan untuk melakukan beberapa perubahan dalam penampilanku. Saat ini aku bekerja di bagian lapangan yang membutuhkan kegesitan dan keleluasaan dalam bergerak. Jadi aku memutuskan untuk merubah penampilanku.

Kemarin aku datang kesalon dan merubah tatanan rambutku. Aku memangkas rambutku menjadi pendek, karena kupikir rambut pendek lebih membuatku merasa leluasa dan tidak merepotkan.

Aku juga berbelanja beberapa pakaian. Aku mengganti gaya berbusanaku, tidak mungkin kan aku bekerja menggunakan dress sebagai pakaian kerjaku? Aku tergolong wanita feminine dalam berbusana jadi kebanyakan pakaianku adalah rok dan karena sekarang aku melakukan pekerjaan yang menuntutku aktif bergerak jadi aku memutuskan unuk merubah style berpakaianku juga. Aku banyak membeli t-shirt dan celana jeans untuk pakaian kerjaku kali ini.

Sebenarnya bukan karena itu saja aku melakukan semua perubahan ini. Aku melakukannya karena beberapa hari yang lalu aku mendengar pembicaraan Siwon dan Donghae. Siwon mengatakan pada Donghae  jika manager mereka telah sangat berbaik hati memberikan assisten seperti diriku untuk dirinya. Penampilanku yang menurutnya feminine dan anggun sangat sesuai dengan tipe wanita idealnya dan itu membuatku memutuskan untuk merubah penampilanku. Aku harus membuatnya tidak menyukaiku sedikitpun untuk memudahkanku membencinya.

“Yeo Sin-ssi. itu kau?” tanya Siwon ketika aku memasuki apartement pribadinya. Matanya menunjukkan keterkejutan ketika melihat penampilanku hari ini. Rambut panjang sepinggangku sudah kupotong menjadi rambut pendek diatas bahu dan dress yang biasa kugunakan juga sudah kuganti dengan t-shirt dan celana jeans. Ternyata berpakaian seperti ini terasa lebih nyaman.

“Ne. waeyo Siwon-ssi? kenapa menatapku seperti itu?” tanyaku pura-pura tidak mengerti. Dia pasti terkejut karena perubahan penampilanku yang drastis ini.

“Kau memotong rambutmu?” tanyanya agak tidak senang. Ini rambutku, kenapa harus dia yang merasa tidak senang. Walaupun sebenarnya aku juga sayang pada rambutku, tapi membuatnya tidak menyukai semua yang ada pada diriku akan memudahkan semuanya.

“Begini lebih nyaman,” ucapku mengacuhkan tatapan tidak sukanya. Tatapan itu seakan-akan membiusku. Mengapa mudah sekali untuk terjebak dalam pesonanya? Dia selalu perhatian pada hal-hal kecil yang kulakukan. Selalu menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat pagi setiap harinya, selalu mengucapkan terima kasih setelah aku membantunya melakukan sesuatu walaupun itu hanya merupakan bantuan kecil seperti membawakannya air minum.

“Padahal aku suka rambut panjangmu,” protesnya pelan dan terdengar seperti merajuk. Ck, tubuhnya memang terlihat seperti pria dewasa tapi seringkali sifat kekanakannya juga muncul.

“Apapun yang kulakukan dengan rambutku itu tidak ada hubungannya denganmu Siwon-ssi,” ucapku ketus sambil terus merapikan beberapa barang bawaannya untuk kegiatan hari ini. Mengacuhkan perasaan yang bergejolak dalam diriku. Antara kesal dan senang, aku benar-benar tidak tahu perasaan apa ini?

*****

“Bagaimana? Pemotretan kali ini aku melakukannya dengan baik kan?” tanya Siwon sambil menghampiriku setelah menyelesainan foto sesionnya.

“Bukankah tadi forografer sudah mengatakan kalau kau melakukannya dengan baik? Kenapa harus bertanya lagi padaku?” balasku ketus sambil membereskan beberapa pakaian yang sudah selesai digunakannya untuk kegiatan pemotretan hari ini.

“Tapi aku kan ingin mendengar pendapatmu. Bagaimana, aku bagus kan?” tanyanya sekali lagi. Huh, aku benar-benar kesal dibuatnya. Dia selalu bertanya apakah yang dilakukannya sudah benar? Apa dia melakukannya dengan baik? Apakah sudah sempurna? Apakah ada yang kurang? Selalu pertanyaan-pertanyaa seperti itu. aku ini assistennya bukan komentator pribadinya.

“Siwon-ssi. pekerjaanku hanya meliputi mengurus semua keperluanmu, bukannya memberi komentar bagaimana penampilanmu,” ucapku mengacuhkannya.

“Ah, kau benar. Kau dibayar hanya untuk mengurusi pekerjaanku. Apakah aku harus menambah bayaranmu jika aku memintamu untuk melakukan hal lain diluar pekerjaan utamamu?” tanyanya sinis. Selalu seperti ini. Dia akan bersikap luar biasa sinis jika merasa kesal dengan tingkahku.

“Mungkin sebaiknya seperti itu, karena aku bekerja secara professional disini,” ucapku tak kalah sinis. Siwon memandangku dengan tatapan merendahkannya. Dia akan memandangku seperti ini jika kami sudah mulai berdebat.

“Terdengar seperti wanita murahan,” desisnya pelan. Aku bahkan tidak terlalu jelas mendengarnya. Setelah bicara seperti itu dia langsung berbalik dan meninggalkanku sendiri.

Aku mencoba menahan amarah dan perasaan sakit hati setelah mendengar ucapannya. Ini lebih baik, merasakan sakit seperti ini lebih baik, karena akan memudahkan diriku memupuk rasa benciku padanya. Tuhan, yang kulakukan ini adalah hal yang benar kan?

Siwon POV

Gadis itu benar-benar membuatku kesal. Selalu bersiap ketus dan sinis padaku padahal aku selalu berusaha bersikap baik padanya. Aku terbiasa memperlakukan wanita dengan hormat, tapi entah kenapa jika menghadapinya yang selalu sinis padaku membuatku mudah terpancing emosi. Ada bagian dalam diriku yang membencinya jika manatapku dengan tatapan sinisnya.

Diawal pertemuan kami sejujurnya aku sudah tertarik padanya. Tatapan matanya meneduhkan dan hanya ada satu kata yang bisa menggambarkan dirinya, cantik. gadis itu benar-benar cantik. wajah polosnya membuatku langsung menyukainya. Tapi itu berubah setelah dia menunjukkan kesinisannya ketika berhadapan denganku. bukan perasaan tertarikku yang berubah, hanya penilaianku tentang kepolosannya. Sepertinya dia memiliki suatu alasan untuk membenciku dan aku tidak tahu apa itu.

Terkadang aku lelah menghadapi sikap galaknya itu. dulu kupikir hanya ada satu gadis yang bisa bicara setajam itu, kupikir tidak ada gadis lain seperti Sara yang bisa bicara seenaknya padaku, walaupun pada kasusnya Sara selalu bicara sesuai dengan apa yang dia pikirkan dan itu cenderung terdengar polos dan lucu, ya walaupun terkadang mengesalkan. Tapi Yeo Sin, dia berkata tajam padaku karena sepertinya hanya kata-kata seperti itulah yang menurutnya pantas diucapkan kepadaku. Tidak ada kelembutan dan selalu penuh dengan kesinisan.

Aku bukannya malah membencinya karena bersikap seperti itu padaku. Ada sesuatu hal yang disembunyikannya dan aku bertekad untuk mencari tahu. Yeo Sin gadis yang baik, aku yakin itu. hanya saja dia selalu membuatku melihat sisi buruk dari dirinya dan dia selalu melihat sisi burukku.

Author POV

Sudah beberapa minggu Yeo Sin bekerja sebagai assisten pribadi Siwon dan keduanya walaupun terlihat akur tapi sebenarnya saling mengusik satu sama lain. Siwon yang selalu kesal dengan sikap ketus Yeo Sin dan Yeo Sin yang selalu bersikap sinis jika berhadapan dengan Siwon.

Sebenarnya YeoSin tidak membenci Siwon tanpa alasan, malah alasannya sangat masuk akal jika saja Siwon mengetahuinya. Hanya saja karena selama ini Siwon tidak mengetahui alasan dibalik sikap sinis Yeo Sin membuat keduanya menjadi malah sering bertengkar dan adu mulut.

Yeo sin sendiri sebenarnya tertarik dengan pesona Siwon yang tidak terelakan lagi. Hanya saja kebenciannya pada pria tampan itu telah membutakan hatinya. Karena tidak ingin terlarut dalam keterpesonaannya terhadap sosok seorang Choi Siwon jadilah Yeo Sin malah bersikap sinis terhadap pria itu.

“Kau ini sebenarnya kenapa selalu bersikap ketus kepadaku? Apa aku melakukan kesalahan kepadamu?” kali ini Siwon yang sudah tidak tahan dengan perlakuan Yeo Sin kepadanya memberanikan diri bertanya.

“Tidak ada alasan khusus aku bersikap seperti in padamu. Aku hanya melakukan pekerjaanku secara professional,” ucap Yeo Sin mengelak.

“Jinjja? Mengacuhkanku dan bersikap ketus padaku adalah bagian dari sikap profesionalmu?” sekarang Siwon menepikan mobil yang sedang dikemudikannya.

“Katakan padaku alasanmu bersikap sinis kepadaku. Sejak awal kita bertemu aku sudah mencoba bersikap sopan padamu, tapi kau selalu sinis kepadaku. Kau bekerja untuk membantuku, bukannya membuatku kesal karena kelakuanmu,” ucap Siwon menyuarakan pikirannya.

“Aku tidak pernah meminta untuk kau bersikap sopan padaku. Cara bekerjaku memang seperti ini, kalau kau tidak menyukainya kau bisa melaporkan kepada perusahaan agar aku diganti dengan assisten yang lain,” balas Yeo Sin tak kalah ketus dengan ucapan Siwon tadi.

“Aah, jadi itu maksudmu bersikap menyebalkan selama ini? Memancing emosiku agar aku marah dan meminta perusahan untuk menggantimu? Begitu?” tanya Siwon dengan senyum licik menghiasi wajahnya. Sedangkan Yeo Sin hanya diam karena yang dikatakan Siwon adalah sepenuhnya benar.

“No way!! Aku tidak akan membiarkanmu lepas. Kau, akan tetap menjadi assistenku dan itu konsekuensi karena sudah membuatku kesal,” ucap Siwon sambil kembali menatap kejalanan dihadapannya dan kembali mengemudikan mobilnya membelah jalanan malam, membiarkan Yeo Sin yang sedang bergelut dengan pikirannya yang kalut.

“Ini tidak akan mudah. Aku malah semakin terperangkap dalam hidup pria ini dan ini harus segera dihentikan,” keluh Yeo Sin dalam hati.

Yeo Sin POV

Adakah hari yang lebih buruk dari hari ini? Tuhan, jika dirimu ingin menghukumku karena semua dosaku dimasa lalu bisakah tidak melakukannya melalui tangan seorang Choi Siwon? Hidupku sudah terasa cukup sulit dan berhubungan dengan pria itu membuat hidupku menjadi lebih sulit. Bisakah kau ringankan sedikit saja kesulitanku? Bisakah kau jauhkan Siwon dari hidupku?

“Ini semua persiapan yang harus kau lakukan dan ini jadwal Siwon di Taiwan nanti. Mungkin sesekali aku akan datang dan mengontrol semuanya. Tapi selama aku tidak ada maka kau yang harus mengawasi semua pekerjaan yang Siwon lakukan. Mengerti?” tanya manager oppa kepadaku. Aku tahu kalau hal seperti ini akan terjadi tapi aku tidak menyangka jika aku juga harus ikut dan menetap di Taiwan selama mereka melakukan promosi untuk mini album Super Junior-M.

“Ne. algesimnida,” ucapku pasrah.

*****

Sekarang disinilah aku berada. Mengawasi jalannya kegiatan promosi yang sedang mereka lakukan. Walaupun ada beberapa assisten yang juga menemaniku tapi aku merasa kalau sekarang akulah yang bertanggung jawab untuk mereka semua karena kebanyakan dari mereka hanyalah assisten freelance yang bekerja untuk kegiatan promosi saja, tidak seperti diriku yang merupakan seorang assisten tetap.

Walaupun manager oppa selalu bergantian mengunjungi kami dan ada orang-orang yang ditunjuk untuk membantu kami disini, tapi tetap saja aku yang menangani semua pekerjaan milik Siwon dan beberapa pekerjaan milik member lain. Kalau ditanyakan bagaimana perasaanku, jujur saja aku merasa sangat lelah. Karena selain menemani mereka melakukan promosi, aku juga menemani Siwon untuk melakukan kegiatan syuting dramanya.

Seperti hari ini. Aku bangun pagi sekali untuk mempersiapkan mereka semua yang memiliki jadwal hari ini. Sangat sulit mengurus delapan orang pria kekanakan seperti mereka. Terkadang aku tidak menyangka jika mereka semua sudah dewasa karena kelakuan mereka benar-benar seperti bocah berumur sepuluh tahun.

 Sebenarnya berada di Taiwan tidak membuatku menjadi terbiasa dengan semua hal yang ada disini. mungkin untuk makanan tidak terlalu berpengaruh banyak padaku. Hanya saja udara disini sangat panas sehingga mudah membuatku dehidrasi, bahkan sejak kemarin aku merasakan kalau tubuhku kurang sehat.

“Sarapan sudah siap,” ucapku berkeliling sambil mengetuk satu-satu pintu kamar mereka semua.

Yang pertama kali keluar adalah Siwon dan disusul oleh Sungmin dan Ryeowook. Lalu mereka semua membantuku untuk membangunkan member lainnya. Aku dan beberapa coordi menunggu mereka berkumpul di ruang makan. Hari ini aku akan menemani Donghae dan Siwon syuting drama sedangkan yang lainnya akan melakukan pemotretan dan beberapa syuting reality show sebagai bagian dari kegiatan promosi mereka.

“Yeo Sin-ah gwenchana?” tanya Donghae oppa ketika melihatku limbung karena merasa pusing setelah terburu-buru bangkit dari posisi dudukku.

“O. gwenchana,” ucapku sambil berusaha memantapkan kakiku untuk menopang tubuhku. Kepalaku rasanya berputar dan telingaku berdesing.

‘Jangan sakit, aku tidak boleh sakit,’ sugestiku pada diri sendiri.

“Kau terlihat pucat. apa kau baik-baik saja?” kali ini Siwon berdiri dihadapanku. Merendahkan tubuhnya supaya wajahnya sejajar dengan wajahku, menatapku dengan tatapan cemas. Tolong jangan tatap aku dengan tatapan seperti itu. kau membuatku berada dalam kesulitan.

Aku mendesah pelan dan mendorong tubuhnya menjauh dariku. “Aku baik-baik saja. sebaiknya kau bersiap-siap. Satu jam lagi kita berangkat,” ucapku sambil meninggalkannya yang masih menatapku dengan pandangan cemas.

Selalu mengkhawatirkanku. Sejak malam itu, sejak dia mengatakan tidak akan melepaskanku, sifatnya berubah. Dia tidak pernah balas membentakku, tidak pernah terpancing emosinya ketika dengan sengaja aku mencari gara-gara dengannya.

Siwon POV

Gadis itu masih saja menunjukan kesinisannya padaku padahal aku sudah berusaha bersikap baik padanya. Aku melakukan ini semua bukan karena memiliki niat buruk padanya, aku hanya ingin memuluhkan hatinya karena jujur saja aku sangat terpesona pada Yeo Sin. Ya, aku tahu kalau aku bisa dibilang gila jika ada orang yang mengetahui ini, tapi aku memang benar-benar terpesona padanya.

Aku tidak bisa mengelak dari pesona kecantikannya, pesona yang dikeluarkannya disaat dia sedang serius bekerja, bahkan aku terpesona dengan wajah sadisnya saat menatapku. Bagaimana mungkin ada gadis yang sangat menggemaskan ketika sedang marah?

Hari ini dia benar-benar membuatku khawatir. Pagi tadi dia terlihat pucat dan sepertinya kurang enak badan, tapi sekarang dengan kekeras kepalaannya dia memaksa untuk menemaniku di lokasi syuting. Dia tidak mendengarkanku yang sudah memintanya untuk pulang saja, toh aku juga tidak apa jika ditinggal sendiri. Nanti aku bisa pulang diantar oleh driver yang disediakan rumah produksi.

“Gwenchana?” tanyaku sambil menghampirinya. Wajahnya pucat dan daritadi hanya diam diruangan yang disediakan untuk ruang tunggu.

 Walaupun dia sudah kusuruh untuk istirahan saja, tapi aku masih melihatnya berkutat dengan jadwal dan agendanya. Seperti biasa, mencatat tiap detail yang kubutuhkan.

“Sutradara tadi menegurku karena kau banyak melakukan kesalahan? Wae?” bukannya menjawab pertanyaanku tapi dia malah mencecarku dengan pertanyaan lain.

Huh, tidak kah dia mengerti kalau aku ini sedari tadi mengkhawatirkannya. Aku bahkan sampai tidak berkonsentrasi karena terus memikirkan keadaanya.

“Aku hanya lelah,” ucapku berbohong.

“Sayangnya tidak ada waktu istirahat yang cukup untukmu,” ucapnya sambil memijat pelipisnya. Aku yakin kalau dia tidak sehat.

“Tapi kau punya Yeo Sin-ah,” ucapku mengingatkan. Dia hanya memandangiku tidak suka, setiap kali aku memanggilnya dengan panggilan akrab dia selalu menatapku seperti itu.

*****

Yang kutakutkan akhirnya benar-benar terjadi. Ketika kami baru saja sampai di dorm ketika tiba-tiba saja Yeo Sin pingsan hingga membuat seluruh penghuni dorm panik.

“Siwon-ah, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Yeo Sin bisa tiba-tiba pingsan seperti ini?” Sungmin hyung bertanya padaku daengan tatapan khawatir.

“Sudah sejak pagi tadi dia tidak sehat tapi malah memaksakan untuk menemaniku bekerja,” jawabku sambil kembali meletakkan kompres didahinya. Tubuhnya demam tinggi dan wajahnya terlihat sangat pucat.

“Kenapa tidak menyuruhnya istirahat?” Eunhyuk yang ternyata juga berada didalam kamrku ikut bertanya.

“Dia sangat keras kepala. Aku tidak bisa melarangnya,” ucapku putus asa.

“Sudahlah. Kalau besok keadaannya masih belum membaik sebaiknya dia dibawa ke Rumah Sakit saja. sekarang kalian tidurlah besok kita masih harus bekerja,” Sungmin hyung membubarkan kami yang masih berada dikamar. Aku sejenak ragu untuk meninggalkan Yeo Sin sendiri. Aku ingin berada disampingnya, menemaninya, memastikan kalau dia baik-baik saja.

“Aku menemaninya dulu sebentar. Siapa tahu Yeo Sin sadar dan membutuhkan sesuatu,” ucapku ketika melihat Sungmin hyung dan yang lainnya keluar kamar.

Melihatnya tergolek lemas tidak berdaya seperti ini membuatku merasa lebih baik aku saja yang sakit. Wajahnya pucat dan demamnya cukup tinggi. Gadis yang selalu ketus sekarang diam tidak berdaya diatas ranjangku.

Kugenggam jarinya yang terasa panas, menciumnya sesaat sebelum kuletakkan dipipiku.

“Yeo Sin-ah, sadarlah. Jangan buat aku khawatir,” ucapku setengah memohon. Aku bisa melihat tidurnya tidak tenang, mungkin karena kondisinya yang sedang demam.

Author POV

“Hyung, lihat ini,” Ryeowook memanggil Sungmin yang sedang berada di dapur untuk mendekat kearahnya.

“Waeyo?” tanya Sungmin sambil berjalan kearah Ryeowook yang sedang berdiri didepan kamar Siwon dengan semangkuk bubur yang berada diatas nampan yang sedang dipegangnya.

“Ommo,,,,” pekik Sungmin terkejut.

Saat ini keduanya sedang melihat Siwon yang tertidur dengan posisi setengah badan menelungkup diatas ranjang dan setengahnya lagi terduduk diatas kursi yang berada disebelah ranjang. Sebenarnya bukan itu yang membuat mereka terkejut, hanya saja sekarang siwon sedang tertidur sambil menggenggam jari Yeo Sin.

“Sudah kuduga akan menjadi seperti ini,” ucap Sungmin sambil mengajak Ryeowook yang masih terkejut kembali kedapur.

“Hyung, apa mereka tidak apa-apa?” tanya Ryeowook.

“Sudahlah. Biarkan saja seperti itu. kurasa mereka sedang saling membutuhkan saat ini,” ucap Sungmin sambil tersenyum.

*****

Yeo Sin terbangun dengan kepala yang terasa berputar. Bersusah payah membuka matanya yang terasa berat. Saat penglihatannya mulai jelas, keterkejutan menghiasi wajahnya. Yeo Sin tahu betul kamar siapa yang ditempatinya saat ini.

“Andwee,,” pekiknya pelan ketika menyadari berada dikamar Siwon.

Yeo Sin lebih terkejut lagi ketika menyadari orang yang berada disamping ranjangnya. Orang yang sekarang sedang menggenggam tangannya dan tertidur dengan posisi yang sangat tidak nyaman.

Menyadari orang yang dimaksudnya bergerak-gerak gelisah menandakan akan segera terbangun dari tidurnya, Yeo Sin kembali memejamkan matanya berpura-pura tertidur.

Siwon mengerjapkan matanya berulang kali untuk mendapatkan kesadaran dari kantuknya. Tangan kirinya digunakan untuk mengusap wajahnya perlahan sedangkan tangan kanannya masih setia menggenggam jemari Yeo Sin.

Menyadari dirinya sedang menjaga Yeo Sin yang sedang sakit membuat Siwon langsung mengalihkan perhatiannya pada sosok gadis yang tertidur diranjangnya. Disapukan tangannya didahi gadis itu untuk mengecek suhu tubuhnya.

“Sudah reda. Syukurlah,” ucapnya ketika mendapati suhu tubuh Yeo Sin yang sudah berangsur normal.

Ditatapnya wajah gadis itu lekat-lekat. Hatinya seketika diliputi perasaan hangat yang menjalari setiap sudutnya. Senyuman tersungging diwajah tampan Siwon. Kebahagiaan terpancar jelas diwajahnya.

“Menyenangkan bisa melihat wajahmu saat aku baru membuka mata,” ucap Siwon tulus sambil mengelus lembut pipi Yeo Sin.

“Cepatlah sembuh. Melihatmu sakit aku juga merasa sakit,” lanjutnya masih sambil mengelus pipi Yeo Sin dengan lembut. Berusaha agar tidak membangunkan gadis yang disangkanya masih tertidur itu.

Karena tidak mau mengganggu Yeo Sin akhirnya Siwon memutuskan untuk keluar kamar setelah sebelumnya mengambil pakaian untuk ganti.

Menyadari Siwon sudah meninggalkannya sendiri didalam kamar akhirnya Yeo Sin mengakhiri kepura-puraanya. Matanya terbuka lebar, tangan kanannya menyentuh pipinya tepat ditempat yang tadi disentuh oleh Siwon dan terasa hangat, sedangkan tangan kirinya meraba dadanya tempat dimana jantungnya sedang berdetak sangat kencang.

“Andwee.. Aku tidak boleh mencintainya, aku,,, aku,,,” Yeo Sin merasa tidak sanggup menolak perasaannya sendiri. Hati dan otaknya tidak bekerja sejalan. Keduanya meneriakkan cinta dan benci disaat yang bersamaan.

“Ahh, oetthoke?” ucapnya bingung.

Yeo Sin POV

Bagaimana mungkin aku bisa jatuh cinta secepat itu pada pria yang seharusnya paling kujauhi didunia ini? Rasanya tidak masuk akal jika aku merasakan ini semua pada pria yang kubenci, atau setidaknya aku berusaha untuk membencinya. Tapi kenapa sulit sekali mengenyahkan perasaan hangatku saat berada didekatnya? Kenapa sulit sekali menahan senyumku jika melihatnya tersenyum? Kenapa?

Ditambah lagi sikapnya yang menunjukan perhatiannya padaku membuatku tidak bisa mengelak lagi dari pesonanya. Walaupun aku mengacuhkan dirinya dan berusaha untuk menganggapnya tidak nyata, tapi tetap saja kehadirannya selalu sukses membuatku berdebar-debar. Yeon Ra, salahkan aku?

“Merasa lebih baik?” tanyanya yang datang tiba-tiba dan duduk disampingku. Ini hari kedua aku tidak menemaninya bekerja. Para member memintaku untuk beristirahat dari kegiatan yang harus kulakukan. Setidaknya sampai aku benar-benar sehat.

“Aku sudah baik-baik saja,” ucapku sambil menunjukkan senyumku padanya. Sudah kuptuskan kalau aku tidak akan menghindarinya lagi. Aku melihatnya cukup terkejut karena mungkin ini pertama kalinya dia melihatku tersenyum padanya setelah berbulan-bulan lamanya.

“Melegakan mendengarnya,” aku bisa melihatnya tersenyum malu-malu sambil menunduk. Entah apa yang ada dipikirannya hingga bisa seperti itu, tapi yang pasti aku merasa bahagia bisa bicara tanpa harus sinis padanya. Setidaknya ini pertama kalinya aku tidak berpura-pura padanya.

“Mulai besok aku akan kembali bekerja. Rasanya tidak enak terus terkurung ditempat ini,” ucapku menyuarakan pikiran yang terlintas dikepalaku.

“Kau yakin?” tanyanya lagi-lagi dengan raut wajah khawatir.

“Aku sudah sangat sehat, aku tidak akan apa-apa,” ucapku meyakinkan.

“Tapi tidak ikut ke Vietnam. Aku tidak ingin kau kelelahan dan pingsan lagi,” sejak kapan dia jadi pengatur seperti ini?

“Wae? Kalau aku tidak bekerja dengan baik bisa-bisa perusahaan memecatku,” ucapku tidak terima.

“Karena aku tidak ingin kau kelelahan dan sakit lagi. Aku benar-benar khawatir,” entah kenapa, tapi mendengar ucapannya membuatku kembali merasa hangat. Aku hanya bisa menunduk menyembunyikan senyum.

“Jeball,” merajuk lagi? Baiklah, untuk kali ini aku akan menuruti perintahnya.

“Arraseo,” jawabku pasrah. Setidaknya aku yakin kalau dia bisa melakukan pekerjaannya dengan baik walau tanpa aku.

“Good girl,” ucapnya sambil mengelus puncak kepalaku. Oh no, jantungku. Jantungku terasa melompat-lompat dirongganya. Tidak,, ini sangat tidak sehat. Sentuhannya berbahaya untuk kesehatanku.

*****

“Ige Mwoya? Tampil topless saat konser sedang diguyur hujan? Dia benar-benar menyebalkan. Menyuruhku untuk menjaga kesehatan sedangkan dirinya sendiri seperti ini,” aku benar-benar kesal dibuatnya. Apa dia tidak bisa menahan diri sekali saja untuk tidak pamer? Bagaimana kalau dia sakit?

Tunggu, apa aku baru saja mengkhawatirkannya? Aku khawatir kalau dia sakit dan aku merasa cemburu melihatnya topless dihadapan fans-fansnya? Andwee, ini sudah berlebihan.

Aku memukul-mukul pelan pipiku mengingat kebodohan yang baru saja kulakukan. Aku benar-benar sudah terperosok kedalam pesonanya dan aku kesulitan untuk mencari jalan keluar lagi. Tuhan, apa aku harus berakhir seperti ini?

Siwon POV

Aku merasa sangat buruk. Aku demam dan kepalaku terasa berputar. Sepertinya aku sakit. Akh, aku benar-benar merasa lelah dan ingin beristirahat. Tapi kewajibanku untuk pekerjaan membuatku harus memenuhi semua tuntutan itu. aku harus bekerja secara professional.

Dengan lunglai aku melangkahkan kakiku keluar kamar, mengabaikan rasa pusing yang mendera kepalaku. Apa mungkin ini efek aku hujan-hujanan saat di Vietnam kemarin? Aah, sepertinya memang begitu.

Mengingat hal itu aku tersenyum kembali. Bukan karena kesenanganku saat bermain hujan, tapi ketika aku pulang kembali ke Taiwan, aku disambut oleh wajah cemberutnya yang tentu saja membuatku gemas. Yeo Sin mengabaikanku ketika aku pulang, aku sempat was-was dia akan kembali sinis kepadaku. Tapi ternyata pemikiranku salah, karena setelah membereskan barang-barangku dia malah memarahiku, ah bukan memarahiku tapi lebih tepatnya adalah mengomeliku karena dia menganggap kelakuanku itu kekanak-kanakan.

“Bermain hujan tanpa menggunakan pakaian? Kelakuan kekanak-kanakan apalagi yang akan kau tunjukan diluar sana? Bagaimana kalau kau sakit? bisa tidak kau tidak membuatku khawatir?” ucapannya malam itu menunjukan semuanya. Menunjukkan kalau dia juga memikirkanku dan mengkhawatirkanku. Aku merasa senang? Tentu saja. aku sangat senang malam itu hingga aku bisa tidur dengan sangat nyenyak.

Sedangkan hari ini efek dari dua malam lalu itu telah menghilang. Kepalaku benar-benar sakit dan aku merasa tubuhku benar-benar buruk. Sepertinya aku butuh menemui dokter sekarang.

“Siwon-ah. Gwenchana?” manager hyung yang kebetulan sedang berkunjung langsung menanyaiku. Apa aku terlihat seburuk itu?

“Hanya merasa pusing,” jawabku sambil menghempaskan tubuh lemahku diatas kursi meja makan.

“Kau, pusing? Benarkan kataku. Sudah kuperingatkan berapa kali kalau kau itu harus menjaga kesehatanmu. Sekarang karena kecerobohanmu sendiri kau malah sakit. Oppa, apa sebaiknya kita bawa dia ke Rumah sakit saja untuk diperiksa,” aku hanya menatap Yeo Sin dengan takjub, ini pertama kalinya dia berbicara panjang lebar denganku dihadapan penghuni dorm. Biasanya dia hanya mau bicara banyak kalau hanya ada kami berdua, tapi hari ini dia bicara banyak dihadapan seluruh penghuni dorm dan itu membuant banyak pasang mata terkejut.

“Ne. sebaiknya diperiksakan ke Rumah Sakit agar tidak bertambah parah dan mengganggu pekerjaan,” jawab manager hyung karena dirinyalah yang pertama kali menguasai diri dari keterkejutan.

“Baiklah, setelah makan kau harus bersiap-siap ke Rumah Sakit,” aku hanya mengangguk mengiyakan gadis dihadapanku ini yang berubah cerewet. But I like it..

*****

“Sudah kuduga,” pekik Hyuk Jae ketika aku menceritakan kondisi hubunganku dengan Yeo Sin yang mulai membaik.

“Kau menyukainya?” tanya Kyuhyun bersemangat.

“Sebenarnya dia gadis yang sangat manis. Hanya saja dia jarang tersenyum,” kali ini Donghae menyuarakan pikirannya.

“Apa kalian resmi berpacaran?” tanya Henry dengan menggunakan bahasa Korea yang terdengar payah.

“Sejak kapan? Kenapa tidak memberitahu kami?” protes Ryeowook.

“Yaa.. Yaa.. Bagaimana mungkin aku bicara jika kalian tidak mengijinkanku bicara dan terus bertanya seperti itu.” kesalku ketika melihat kelakuan memberku yang seperti ini.

“Baiklah, jelaskan dengan rinci dan kami akan mendengarkan,” seperti biasa. Sungmin hyung yang pasti akan menengahi kekacauan yang mereka buat.

“Jika kalian bertanya aku menyukainya maka jawabannya adalah iya aku menyukainya. Sejak pertama kali melihatnya,”

“Whoaaa daebak!!!” ucap mereka serempak. Ck, kekanakan sekali.

“Cepatlah bertindak sebelum Yeo Sin dimiliki pria lain,” ucap Donghae menasehatiku

“Yeo Sin itu manis, aku yakin banyak yang menyukainya,” dukung Eunhyuk

“Ya hyung benar. Mungkin kalau Siwon hyung tidak segera bertindak aku mau menggantikanmu mendekati Yeo Sin,” ujar Henry dengan tampang jenaka. Cih, tampang polosnya tidak akan mengecohku.

“Yaa. Kau ini bicara sembarangan saja. Bagaimana dengan Key?” ucapku mengingatkan.

“Dia tidak ada disini hyung jadi dia tidak akan tahu. Lagipula dia kekasihku di Korea. Aku juga ingin punya kekasih disini, membosankan melihat wajah kalian terus,” ucapnya cuek. Bocah ini benar-benar,,,, belum sempat aku membalas perkataannya tiba-tiba aku mendengar suara Kyuhyun.

“Sara-ya. Kau sedang bersama Key? Bocah Kanada sedang membuat masalah disini,” bagus Kyu. Kau membalaskan kekesalanku pada bocah Amerika itu. sekarang kami semua hanya bisa tertawa melihat Henry berusaha merebut handphone milik Kyu, memastikan Kyu tidak membocorkan belangnya pada Key. Dasar bocah.

Yeo Sin POV

Hubunganku dan Siwon semakin mambaik. Kami sudah jarang bersitegang lagi, sempat beberapa kali kami saling beradu argument tapi itu semua untuk masalah pekerjaan karena selain itu kami menjadi sangat akur untuk akhir-akhir ini.

Aku menyadari kalau Siwon itu memang seorang gentleman. Dia selalu perhatian padaku dan selalu memperhatikanku dengan baik. Aku bahkan merasa kalau dia memiliki perasaan padaku. Aku tidak mau terlalu percaya diri menyimpulkan sesuatu seperti ini, terlebih ini seorang Choi Siwon, orang yang seharusnya kuhindari keberadaannya.

“Untukmu,” aku menolehkan kepalakau menuju sumber suara yang mengalihkanku dari lamunan. Siwon berdiri disamping kursi yang kuduki, sekarang aku sedang berada di balkon dorm mereka.

“Ah, gomawo,” ucapku sambil menyambut segelas jus yang diberikannya untukku. sekarang dia sedang giat-giatnya membentuk tubuh karena dia harus menunjukkan performa terbaiknya untuk keperluan album Super Junior mendatang. Jadi dia hanya mengkonsumsi makanan sehat.

“Apa yang sedang kau pikirkan?” tanyanya sambil menatap kearahku. Aku tahu dia mengambil posisi duduk disampingku. Aku mengabaikan tatapannya dan terus memandang kedepan.

“Tidak ada,” jawabku mengelak. Aku tidak mungkin kan mengatakan kalau aku sedang memikirkannya. Apa yang akan dipikirkannya nanti jika aku mengatakan yang sebenarnya? Bisa-bisa dia menganggapku wanita yang terlalu percaya diri.

“Sayang sekali. Padahal aku sedang memikirkanmu,” ucapnya dengan suara pelan, tapi walau begitu aku masih bisa mendengarnya dengan jelas karena posisinya yang tepat berada disampingku.

“Eh?” aku menolehkan kepalaku dan memandangnya. Mataku tepat menatap manik matanya, ada yang berbeda dari pandangannya padaku saat ini. Entah ini perasaanku saja atau ini memang benar terjadi. Siwon menatapku dengan pandangan memuja yang tidak masuk akal.

“Apa maksudmu oppa?” tanyaku bingung. Kalian bingung kenapa sekarang aku memanggilnya oppa? Jangan salahkan aku, karena dia sendiri yang memaksaku memanggilnya oppa. Dia merasa tidak diperlakukan secara adil karena aku memanggil member yang lain oppa sedangkan padanya aku memanggilnya dengan panggilan formal.

“Kau mendengarnya?” tanyanya sambil tersenyum. Akh, aku menyukai senyuman itu. Menyejukkan.

“Tentu saja. kau duduk tepat disampingku,” jawabku sarkastis. Dia itu bodoh atau apa sih?

“Hahahaha,,” dia tertawa mendengar kata-kataku. Apa ada lelucon disini? aku mengerutkan keningku tanda tidak mengerti.

“Hei jangan menunjukkan ekspresi seperti itu,” ucapnya sambil menyentuh keningku, membuatku menguraikan kerutanku.

“Kau terlihat jelek jika seperti itu.” apa yang terjadi padanya? Tadi menertawakanku dan sekarang mengataiku jelek? Dia ingin mencari gara-gara denganku lagi?

“Apa ada yang mau oppa sampaikan?” tanyaku langsung. Aku takut kalau aku terlalu meladeni kata-katanya aku malah akan terpancing emosi.

Aku melihatnya terdian sejenak, seperti memikirkan sesuatu yang ingin dikatakannya. Dia menarik napas dan menghembuskannya perlahan, wajahnya berubah menjadi serius ketika matanya menatapku dengan intens. Aku merasakan ada sesuatu yang penting yang akan dikatakannya.

“Yeo Sin-ah. Sudah berapa lama kita saling mengenal?” tanyanya. Oke, pertanyaan yang dilontarkannya tidak seperti pertanyaan yang kuharapkan.

“Delapan bulan kurang lebih,” jawabku seadanya.

“Apa kau pikir selama delapan bulan ini kau sudah mengenalku dengan baik?” pertanyaannya kali ini lebih berbobot dan membuatku lebih berfikir.

Apa aku sudah mengenalnya dengan baik? Sepertinya iya? Aku tahu kebiasaannya setiap pagi. Minum kopi esspreso ditemani sandwich atau waffle, dia tidak bisa makan menu berat dipagi hari karena akan membuatnya mengalami gangguan pencernaan. Dia tidak suka makanan pedas, dia sangat menyukai olehraga, dia orang yang sangat terorganisir, dia selalu mengininkan hal yang sempurna, dia dewasa dan kekanakkan disaat yang bersamaan, dia sangat mempesona, selalu sopan pada siapa saja, selalu bekerja keras untuk mendapatkan yang terbaik. Tunggu, apa yang tadi kusebutkan semua hal baik mengenai dirinya? Tidak adakah hal buruk dari dirinya yang terekam otakku? Oh, tentu saja ada. Alasan dulu aku membencinya, tapi sepertinya untuk saat ini hal itu tidak menjadi penting bagiku.

“Tidak terlalu, aku hanya tahu kalau kau orang yang terorganisir, kekanakkan, menyebalkan, tidak pernah menganggap serius kata-kataku, kau terlalu banyak mengkonsumsi kopi dan itu tidak baik untukmu, kau,,,” belum selesai aku mengatakan hal buruk yang kureka-raka untuk kuucapkan tiba-tiba saja sebelah tangannya membungkam mulutku.

“Bisakah kau mengatakan hal baik tentangku? Kenapa semuanya hal buruk?” ucapnya sambil cemberut dengan tampang lucunya. Menggemaskan. Ooppss,,,

“Oke,, Oke,, Kau itu orang yang bertanggung jawab, pekerja keras dan kau juga sopan. Kau bilang kau ini bukan orang yang memilih jenis makanan yang kau makan, tapi oppa selalu mimintaku untuk membuat makanan yang sama setiap paginya, oppa kasihan istrimu nanti, dia akan bosan setengah mati mencari menu baru untuk membuat waffle dan sandwich agar membuatmu tidak bosan,” ucapku panjang lebar. Kupikir dia akan membuangkam mulutku lagi setelah aku selesai bicara, tapi aku hanya melihatnya tersenyum manis saat ini.

“Aku tidak akan keberatan kau membuatkan menu sarapan yang sama setiap hari. Asal kau yang membuatnya aku akan selalu suka,” jawabnya santai.

“Mwo?” tanyaku bingung. Pria ini suka sekali bermain kata jika berbicara denganku dan aku terlalu malas untuk memikirkan maksud dari semua perkataannya padaku.

“Aku membicarakan mengenai kemungkinan kau adalah gadis yang akan kubiarkan mengatur sarapanku setiap hari dan kemungkinan itu akan berlangsung sumur hidupku,” ucapnya santai tapi dengan sorot mata yang terlihat sangat serius.

“Michoseoyo?” tanyaku tidak percaya. Barusan adalah perkataan paling gila yang pernah dia katakana padaku. Secara tidak langsung dia melamarku? Walaupun tidak secara langsung. Tapi itu terdengar seperti aku menghabiskan waktu seumur hidupku bersamanya? Apa dia benar-benar sudah gila?

“Ani,” jawabnya seolah tidak terusik dengan pertanyaanku.

“Kalau begitu kau sakit jiwa,” ucapku sambil beranjak untuk meninggalkannya. Sepertinya pria ini kelelahan hingga membuatnya tidak bisa berfikir logis dan normal.

Belum sempat aku melangkahkan kakiku tiba-tiba tanganku titahan olehnya hingga mau tidak mau aku kembali menatapnya yang masih memandangku dengan tatapan serius yang tidak bisa kuartikam maksudnya.

“Aku serius,” ucapnya mantap, tidak terdengar sedikitpun keraguan dari suaranya.

“Serius apa?” tanyaku.

“Aku serius menginginkanmu. Jadilah kekasihku untuk saat ini dan jadilah pendampingku untuk masa depan,” lagi-lagi aku hanya melihat kesungguhan dimatanya. Ini gila, ini benar-benar gila. Bagaimana mungkin dia memintaku menjadi kekasihnya disaat seperti ini? Antara terkejut dan bahagia, walaupun ada sedikit rasa penyesalan dihatiku. Menyesal karena telah mengkhianati Yeon Ra.

“Otthe?” tanyanya sembari g dari posisi duduknya dan menempatkan tubuhnya tepat dihadapanku. Kedua tangannya menggenggam tanganku, matanya masih menatapku intens dan menuntut.

“Aku,, ”

“Katakan kalau kau mau. Katakan kalau kau memiki perasaan yang sama denganku karena aku sudah terlanjur jatuh cinta padamu. Aku bersyukur kau mulai berubah sebulan terakhir ini. Kurasa ini sebagai pertanda dari usahaku selama ini agar dirimu mau menerimaku,” aku terpana mendengar kata-katanya. Jatuh cinta kepadaku? Ini bukan lelucon?

“Semua yang kukatakan benar-benar bukan lelucon,” ucapnya seolah bisa membaca pikiranku.

“Kita terikat pekerjaan secara professional, kupikir tidak memungkinkan kita memiliki hubungan lebih dari itu. Jika perusahaan mengetahui makan kita berdua akan dijatuhi sangsi, kau tahu itu kan?” tidak menanggapi pertanyaanku dia malah tersenyum dan langsung memelukku.

“Kau sebegitunya mengkhawatirkanku? Itu tidak masalah, kau bisa berhenti menjadi assistenku jika kau mau atau kita bisa menyembunyikannya dari pihak perusahaan, apapun yang terbaik menurutmu. Asalkan kau mau menjadi gadisku,” ucapnya masih sambil memelukku. Aku yang terkejut tidak tahu harus melakukan apa. aku hanya mengangguk mengiyakan permintaanya. Memaki diriku sendiri yang tidak bisa menolak segala pesona yang terpancar dari dirinya.

“Gomawo,” ucapnya sambil mengeratkan pelukannya ditubuhku.

Author POV

“Baby, kau dimana?” Yeo Sin menjauhkan ponselnya dari telinga ketika mendengar teriakan Siwon yang memekakkan.

“Ish, kenapa harus berteriak? Aku tidak tuli oppa?” kesal Yeo Sin setelah mendapatkan teriakan dari Siwon kekasihnya.

“Kau ini bagaimana? Sudah kukatakan untuk menungguku dikantor karena aku akan menjemputmu, kenapa kau malah pulang duluan?” bentak Siwon kesal. Yeo Sin tersenyum sambil membayangkan wajah Siwon yang pasti terlihat lucu ketika cemberut.

“Aigoo. Apa kau marah oppa? Kau marah padaku?” Yeo Sin mengeluarkan jurus ampuhnya jika Siwon sudah mulai terdengar emosi. Merajuk dan terdengar sedih. Selama ini jurus andalan yang dilakukan Yeo Sin selalu berhasil. Siwon akan segera meminta maaf dan tidak akan marah pada Yeo Sin setidaknya sampai satu minggu kedepan.

“Anieyo baby. Aku hanya mengkhawatirkanmu. Aku khawatir jika kau pulang sendiri malam-malam. Bagaimana kalau ada hal buruk terjadi padamu? Mianhae karena telah membentakmu tadi,” ucap Siwon lembut. Yeo Sin tersenyum dengan puas dan berusaha menahan tawanya ketika medengar Siwon berbicara seolah ketakutan jika dirinya menangis.

“Arraseo. Kalau begitu datanglah kemari, aku sedang memasak makan malam,” Siwon yang mendengar perkataan Yeo Sin langsung mengembangkan senyumnya. Dirinya memang sudah sangat merindukan kekasihnya itu. Bayangkan saja, persiapan album terbaru membuatnya bekerja keras dua kali lipat dan sekarang kekasihnya itu sudah tidak bekerja sebagai assistennya lagi sehingga membuatnya kesulitan untuk meluangkan waktu berdua.

“Aku akan tiba dua puluh menit lagi,” ucap Siwon sambil memacu mobilnya lebih cepat lagi agar segera sampai dirumah kekasihnya itu.

*****

“Otthe?” tanya Yeo Sin sambil menunjukkan wajah penuh harapan kearah Siwon yang sedang mencoba masakan buatannya. Hari ini pertama kalinya Yeo Sin memasakkan pasta untuk Siwon, jadi dirinya merasa gugup karena takut masakannya tidak layak untuk dimakan.

“Emm,,,,,” Siwon mengerutkan keningnya dan menunjukkan ekspresi berfkir sambil mengecap lidahnya. Melihat ekspresi wajah Siwon yang tidak meyakinkan membuat Yeo Sin langsung merasa telah gagal memasak untuk kekasihnya.

“Seburuk itu kah?” tanya Yeo Sin kecewa sambil memandang nelangsa kearah sepiring pasta yang terletak dihadapannya.

“Ini benar-benar,,,,” Siwon menggantungkan kata-katanya dan itu semakin meyakinkan Yeo Sin kalau masakannya telah gagal.

“Sangat enak,” lanjut Siwon sambil menunjukkan senyum lebarnya seakan-akan puas telah mempermainkan kekasihnya itu. Yeo Sin mendelik marah menatap Siwon yang sekarang sudah tertawa-tawa karena merasa senang telah mempermainkannya.

“Oppa, kau jahat sekali. Kupikir makananku terasa sangat buruk, aku bahkan berfikir kalau kau tidak menyukai masakanku,” ucap Yeo Sin kesal. Siwon yang melihat wajah Yeo Sin yang ditekuk malah semakin tertwa terpingkal-pingkal.

“Akh, sudahlah. Kalau oppa masih mau tertawa silahkan saja. aku lebih baik tidur, aku sudah tidak napsu makan lagi, kalau memang tidak enak sebaiknya dibuang saja,” ucap Yeo Sin sambil beranjak pergi meninggalkan Siwon yang masih tertawa.

Melihat kekasihnya marah membuat Siwon berhenti tertawa dan berlari mengejar Yeo Sin yang memasuki kamarnya.

“Baby,,,,,” bujuk Siwon kepada Yeo Sin.

Yeo Sin POV

 “Baby, gwenchana?” aku tersadar dari lamunanku ketka mendapati Siwon melambaikan tangannya didepan wajahku.

“Apa yang kau pikirkan?” tanyanya sambil duduk disampingku dan merangkul pundakku, membawaku merapat ketubuhnya. Sikapnya yang seperti ini membuatku merasa terlindungi tetapi membuatku merasa semakin terpuruk kejurang rasa bersalahku.

“Gwenchana. Hanya memikirkan masalah pekerjaanku,” jawabku berbohong. Aku bisa melihat tatapan tidak percayanya, tapi aku hanya membalasnya dengan senyuman yang menunjukkan kalau aku baik-baik saja.

“Are you sure?” tanyanya menyelidik sekali lagi.

“A hundred percent sure,” jawabku yakin. Kerutan dikeningnya langsung menghilang setelah mendengar kata-kataku dan digantikan senyuman meneduhkan yang menghiasi wajah tampannya. Lihat, dia sangat perhatian padaku dan aku tahu kalau itu semua tulus. Sekarang aku makin merasa tersesap dalam labirin rasa bersalahku. Yeon Ra-ya mianhae,,,,

“Oya oppa. Kapan teaser picture-mu akan keluar? Foto oppadeul yang lain aku sudah melihatnya,” tanyaku mengalihkan perhatiannya dari sesuatu yang kupikirkan.

“Sepertinya besok lusa. Tadi siang orang dari kantor memberitahuku,” jawabnya enteng sambil memindahkan chanel televisi menggunakan remote yang digenggamnya.

“Apakan akan seaneh milik Teukie oppa? Atau sekeren milik Donghae oppa?” tanyaku ingin tahu.

“Yaa. Apa maksudmu itu? kenapa memuji pria lain dihadapanku? Aku ini pria paling keren jadi kau tidak boleh memuji pria lain lagi, cukup aku yang kau puji. Arraseo?” huh, sikap kekanakan dan tidak mau mengalahnya kumat lagi. Aku hanya bertanya dan berkata yang sejujurnya, tapi dia malah bersikap menyebalkan seperti ini.

“Jadi apakah sanget keren?” tanyaku mengabaikan rengekannya yang tidak masuk akal itu.

“Kau tahu kan kalau tidak ada yang lebih keren dari seorang Choi Siwon,” ucapnya bangga. Aku hanya bisa menghembuskan nafasku kesal ketika mendengarnya membanggakan dirinya seperti itu, toh aku tidak akan bisa melawannya jika sudah menyangkut masalah kepercayaan diri.

*****

WHAT THE HELL IS THIS????? Bagian mana yang keren dari foto yang menunjukkan pose menjijikan seperti ini? Ini bahkan tidak layak untuk dipertontonkan dimedia, ini terlalu vulgar dan,,, menjijikan. Aku meralat kata-kataku sendiri yang mengatakan jika teaser picture milik Teukie oppa itu aneh, milik kekasihku sendiri terlihat sangat,,, sangat,, sangat,, aneh!!!! Oh, bukan hanya aneh tapi ini benar-benar menjijikan, aku bahkan tidak ingin melihatnya!!!!

“Bagaimana mungkin kau setuju difoto seperti ini? Kau ini artis professional atau bintang porno, huh?” tanyaku emosi ketika sore ini dia datang ke rumahku setelah seharian ini aku menolak bicara dengannya.

“Tentu saja aku artis professional Baby, makanya aku menerima konsep yang diberikan padaku. Memangnya ada yang salah dengan apa yang kulakukan? Itu semua sesuai dengan konsep,” ucapnya tanpa rasa bersalah sedikitpun.

“Kau bilang tidak ada yang salah denganfotomu ini? Bagian mana yang benar dari foto nyaris bugil seperti ini? Kau mempertontonkan tubuhmu ke seluruh dunia dan kau bangga akan itu?” tanyaku emosi. Bagaimana mungkin dia menganggap ini wajar. Posenya sangat,,, sangat tidak pantas dilihat, ini terlalu vulgar, seluruh tubuhnya terkspos dengan jelas, hanya sepotong pakaian dalam yang menutupi area privatnya dan dia bilang ini tidak salah? Gila, dia benar-benar tidak waras.

“Ayolah Baby, ini tuntutan pekerjaan dan aku melakukannya hanya untuk pekerjaan. Aku tidak ada niatan mempertontonkan tubuhku yang bagus ini pada dunia. Ini hanya bagian dari profesionalitas kerja,” dia terdengar bersalah tapi masih saja membanggakan diri. Dasar tukang pamer.

“Apa oppa tidak malu berpose seperti ini? Kau terlihat menjijikan oppa,” ucapku putus asa bercampur kesal. Terkadang hal-hal seperti ini yang membuatku menyesali keputusan untuk berhenti menjadi assistennya dan menerima kembali pekerjaan terdahuluku.

“Ayolah, ini bukan pertama kalinya kau melihatku seperti itu Baby. Dulu kau juga pernah melihatku seperti itu,” ucapnya merajuk. Senjata andalannya jika melihatku sudah mulai terbawa emosi.

“Tapi itu berbeda oppa. Aku melihatmu seperti itu kan dikolam renang, tempat yang sesuai dengan jenis pakaian minim yang kau pakai. Tapi ini,,, ah,,, sudahlah, toh semuanya sudah terjadi,” pantas saja dia melarangku datang kepemotretannya waktu itu. ternyata akan seperti ini akhirnya. Walaupun aku ingim marah tapi toh ini bukan kemauannya juga.

*****

Lima bulan menjalani hubungan dengannya membuatku semakin merasa bersalah pada Yeon Ra. Tidak seharusnya aku mengkhianati sepupuku itu, tapi aku sungguh tidak bisa menampik pesona seorang Choi Siwon. Segala bentuk perhatianya, kepeduliannya dan sikap gentle man-nya membuatku terperangkan dalam hidupnya. Aku bahkan tidak sanggup jika harus berpisah darinya.

Lalu apakah salah jika aku mencintai seseorang yang telah menyakiti saudaraku sendiri? Bahkan hingga menyebabkan Yeon Ra bunuh diri karena cintanya ditolak oleh seorang Choi Siwon. Bahkan mungkin Siwon tidak tahu akan hal yang terjadi dengan sepupuku itu, tapi jika dia mengetahui apa yang sebenarnya terjadi mungkin semuanya tidak akan terlihat indah seperti sekarang. Mungkin dia yang akan berbalik membenciku.

Dulu Yeon Ra selalu bercerita padaku tentang semua kegiatannya ketika sedang menjalani training di SM, termasuk perasaannya pada seorang Choi Siwon. Artis yang baru saja debut di agensi tersebut. Yeon Ra bercerita bawa Siwon adalah pria idaman semua wanita. Dia tampan, baik hati, multitalenta, taat beragama dan sangat lembut.

Dulu aku hanya menganggap cerita Yeon Ra hanya sebuah cerita biasa, cerita yang wajar untuk seorang gadis umur belasan. Tapi aku menjadi sangat terkejut ketika Yeon Ra tiba-tiba datang kerumahku ditengah malam dengan keadaan sangat menyedihkan.

Yeon Ra tidak berhenti menangis, aku sampai dibuat bingung olehnya. Ketika Yeon Ra sudah mulai tenang dan mau menceritakan masalahnya padaku, aku merasa dunia ini sangat tidak adil. Disaat Yeon Ra merasa yakin jika Siwon juga memiliki perasaan yang sama dengannya tiba-tiba saja dia mengetahui jika Siwon sebenarnya sudah memiliki kekasih. Bukan orang lain, tapi sahabatnya sendiri, sahabatnya sesama trainie.

Yeon Ra merasa kecewa karena ternyata selama ini Siwon mendekatinya hanya ingin dekat dengan sahabatnya itu, jadi secara tidak langsung Siwon hanya memperalatnya untuk bisa mendekatkan dirinya dengan gadis yang menjadi kekasihnya. Sangat wajar jika Yeon Ra sangat marah dan kecewa, akupun tidak menampik jika diriku ikut merasa kesal dan marah pada pria bernama Choi Siwon itu.

Aku bahkan sangat terkejut ketika beberapa hari setelah itu bibiku mengabarkan jika Yeon Ra nekat bunuh diri. Aku bahkan lebih merasa terpukul dibandingkan orang lain, karena aku tahu apa penyebab Yeon Ra melakukan hal nekat seperti itu.

Duka berkepanjangan yang kurasakan membuatku membenci pria bernama Choi Siwon. Bersumpah pada diriku sendiri untuk menghancurkannya jika aku memiliki kesempatan, tapi sekarang aku bahkan tidak yakin diriku mampu menyakitinya, melihatnya sakit malah aku merasa ikut sakit juga. Salahku aku jika membenci seseorang yang telah merenggut kebahagian saudaraku sendiri? Salahkah aku jika mencintai orang yang menjadi alasan saudaraku mengakhiri hidupnya? Salahkah aku?

Siwon POV

Sudah hampir satu minggu tidak bertemu dengan kekasihku membuat aku merasa tidak bersemangat bekerja. Syuting hingga lewat tengah malam mambuat mood-ku benar-benar buruk. Kondisi tubuhku yang kelelahan dan rasa rinduku yang teramat sangat memperparah keadaanku.

“Kau terlihat mengerikan,” ucap manager hyung padaku.

“Hanya lelah hyung,” dan sangat merindukan gadisku, tambahku dalam hati.

“Inilah maksudku dengan tidak mengikutsertakanmu dalam kegiatan promosi. Begini saja kau sudah kelelahan, apalagi jika ditambah dengan jadwal promosi kalian yang padat itu,” jelasnya sambil tetap berkonsentrasi mengemudi. Sekarang kami dalam perjalanan kembali ke mension-ku.

“Aku tetap merasa tidak enak. Album ini proyek bersama kami tapi aku tidak ikut andil selama masa promosi, mereka juga kan tidak sedang santai hyung,” entahlah, setiap kali memikirkan saudara-saudaraku yang sedang melakukan promosi album terbaru kami tanpa diriku membuatku merasa bersalah. Aku sangat ingin berada disana bersama mereka, tapi apa dayaku jika pekerjaan syuting kejar tayang seperti ini sangat menyita waktuku. Apalagi syuting dilakukan di luar kota seperti ini.

“Mereka mengerti dan bahkan mendukungmu. Maka dari itu, jangan membuat mereka kecewa. Banggakan mereka,” ya, sepertinya yang dikatakan manager hyung ada benarnya. Ini pilihanku untuk menerima tawaran bermain drama dan konsekuensinya aku harus vakum sejenak dari urusan promosi bersama saudara-saudaraku. Setidaknya akau akan langsung kembali bersama mereka setelah kegiatan syutingku berakhir.

*****

Hari ini aku memiliki sedikit waktu luang untuk bersantai. Aku diberi libur satu hari dan aku ingin menghabiskan hariku dengan bersantai ditemani Yeo Sin. Ah, sebaiknya aku pergi ke rumahnya dan menghabiskan waktuku disana.

Aku melihatnya sangat terkejut ketika mendapatiku berdiri didepan pintu rumahnya. Dia pasti tidak menyangka aku akan datang sepagi ini.

“Oppa, apa yang kau lakukan disini?” tanyanya terkejut. Aku hanya berjalan menghampirinya yang mematung dihadapanku, menarik tubuhnya untuk masuk kedalam pelukanku. Nyaman.

“Tentu saja untuk betemu kekasihku yang sangat kurindukan,” jawabku sambil masih memeluk tubuhnya.

“Oppa. Bisa lepaskan pelukanmu? Tetangga di depan rumahku memelototi kita dari tadi,” ucapnya gugup. Oh, aku lupa jika aku sedang memeluknya didepan rumah. Untung aku menggunakan alat penyamaranku dengan semprutna.

“Oke. Tapi hari ini kau adalah milikku,” ucapku santai sambil melepaskan pelukanku ditubuhnya, hal yang paling tidak ingin kulakukan. Sekarang dia hanya menatapku dengan tatapan tidak terima, mungkin karena kata-kataku. Biarkan saja, toh aku tidak akan menerima penolakan darinya.

*****

“Apa kita akan terus seperti ini?” tanyanya setelah berada diposisi yang sama mungkin selama hampir satu jam. Berbaring dalam pelukanku dan tidak melakukan apapun.

“Kau bosan?” tanyaku. Bukannya mengendurkan pelukanku ditubuhnya tapi aku malah semakin mengeratkannya. Ingin menikmati setiap detik kehadirannya dihidupku.

“Ani. Hanya saja apa kau tidak ingin melakukan hal lain? Kalau kau ingin tidur kan kau bisa tidur di mension-mu sendiri oppa,” ucapnya seolah-olah keberatan jika aku hanya menumpang tidur dirumahnya.

“Tapi disana tidak ada kau Baby. Aku ingin beristirahat ditempat yang ada dirimu didalamnya. Menghabiskan waktuku dengan memelukmu dan menyakinkan diriku jika kau itu benar-benar nyata diduniaku,” ucapanku terdengar ceesy? Masa bodohlah, yang penting aku merasa jika yang kukatakan itu sepenuhnya benar.

“Kau pandai menggombal oppa,” ucapnya sambil memencet hidungku, membuatku kesulitan bernapas karena ulahnya.

Kubuka mataku dan kutatap wajah cantiknya yang hanya berjarak beberapa senti saja dari wajahku. Matanya yang jernih membalas pandanganku. Aku sangat yakin jika itu adalah mata terindah yang pernah kulihat, mata yang sekarang hanya tertuju padaku.

“Wae?” tanyanya setelah melihatku yang hanya memandanginya dengan penuh kekaguman. Aku sangat  mengagumi ciptaan Tuhan dihadapanku saat ini. Gadis yang mampu membuat hariku sempurna hanya dengan menatap wajahnya dan menyentuhnya seperti ini. Betapa Tuhan sangat berbaik hati padaku telah mengirimkan salah satu malaikatnya untuk menemaniku disini, hari ini dan tidak menutup kemungkinan untuk membuatnya menjadi selamanya. Hei, sepertinya itu terdengar sangat keren.

“Kau tidak bosan kan memiliki kekasih sepertiku? Maksudku, aku tidak bisa selalu ada disampingmu. Aku juga sering kali membuatmu marah karena pekerjaanku. Aku bahkan sangat sering membuatmu kesal. Kau tidak berniat meninggalkanku kan?” entah darimana kata-kata itu muncul diotakku dan aku hanya mengucapkannya seolah aku harus mengatakannya. Merasa jika pertanyaan itu tepat untuk dibicarakan saat ini.

Yeo Sin hanya menatapku bingung. Kedua matanya menyipit dan terlihat kerutan dikeningnya, menandakan jika gadisku ini sedang berfikir. Bibirnya mengerucut sebantar dan akhirnya dia menghembuskan nafas beratnya.

“Apa aku harus menjawabnya? Bagaimana jika aku menanyakan pertanyaan yang sama pada oppa? Apakah oppa bosan padaku yang selalu cemburu dengan gadia-gadis cantik disekitar oppa? Apa oppa tidak lelah menjelaskan padaku jika semua yang oppa lakukan adalah demi profesionalitas kerja? Oppa tidak lelah mendengarku mengomel ini dan itu padamu? Hmm?” tanyanya. Aku hanya tersenyum mendengar perkataannya.

“Tidak, dan tidak akan pernah” jawabku yakin. Aku tidak pernah keberatan dia mengatakan cemburu melihatku beradegan mesra dengan partner kerjaku. Aku malah senang jika dia sudah mulai mengomeliku ketika menurutnya aku terlalu mesra beradegan ketika syuting. Menunjukkan kalau dia sangat ingin memilikiku.

“Kalau begitu oppa tidak perlu bertanya lagi padaku karena aku memiliki pemikiran yang sama denganmu,” ucapnya sambil memamerkan senyuman manisnya. Aku berani bersumpah jika senyumannya adalah senyuman terindah yang pernah kulihat seimur hidupku.

Author POV

Yeo Sin sedang membereskan berkas-berkas dimejanya. Kembali melakukan pekerjaan yang dulu sempat ditinggalkannya selama hampir satu tahun membuatnya cukup kewalahan menangani beberapa pekerjaan, hingg akhirnya tidak jarang dirinya harus tinggal lebih lama di kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Drrrttt,,, Drrrttt,,,

Yeo Sin melirik ponselnya yang tergeletak diatas menja, meraihnya dan tersenyum ketika melihat nama penelepon yang tertera dilayar.

“Oppa?” jawabnya dengan nada gembira.

“Kau masih dikantor?” tanya Siwon dengan nada suara yang terdengar lemas. Tentu saja, sudah dua hari Siwon hanya tidur selama tiga jam setiap harinya karena banyaknya scene yang harus diselesaikannya.

“Baru saja mau pulang. Oppa sedang break?” tanya Yeo Sin sambil menyambar tasnya dan berjalan melangkah keluar kantor.

“Aku sedang merindukanmu,” balas Siwon dan hanya ditanggapi oleh Yeo Sin dengan kekehan pelan. Dirinya merasa lucu mendengar nada merajuk Siwon yang terdengar sangat kekanakan.

“Cepat selesaikan scene-mu dan datanglah ketempatku. Kau bisa memelukku sampai kau puas jika kau mau,” goda Yeo Sin dan itu hanya membuat Siwon mendesah pasrah.

“Ahhhh, kau jahat sekali Baby. Kau tahu mungkin aku tidak akan bisa pulang dalam dua hari kedepan dan sekarang kau malah menggodaku? Kau semakin membuatku rindu padamu Baby,” lagi-lagi Siwon merajuk da lagi-lagi Yeo Sin hanya meloloskan tawa dari bibirnya.

*****

Malam ini tidak seperti biasanya, Siwon bisa menyelesaikan syuting dengan cepat dan itu membuatnya memiliki rencana gila. Pulang ke Seoul dan menemui kekasihnya.

Tanpa ragu lagi malam itu Siwon nekat untuk mengendarai mobilnya sendiri dan bergegas menuju rumah kekasihnya. Berharap dirinya bisa menghabiskan malam dengan gadis yang sangat dirindukannya.

Hampir dua jam mengemudi tidak membuat Siwon lelah, bahkan setelah mendapati kenyataan bahwa dirinya hanya beristirahat selama tiga jam dimalam sebelumnya. Senyuman tidak menghilang dari wajahnya ketika berjalan menuju pintu rumah Yeo Sin.

Siwon melihat jika pintu rumah kekasihnya itu tidak tertutup sempurna padahal ini sudah cukup malam.

“Dasar gadis ceroboh,” ucap Siwon pelan sambil berjalan memasuki rumah yang terlihat sepi itu.

“Apa dia sudah tidur?” tanya Siwon lebih kepada dirinya sendiri. Dengan langkah perlahan Siwon menaiki tangga dan berjalan menuju kamar kekasihnya. Berharap menemukannya disana dan berniat memarahinya karena sudah ceroboh tidak mengunci pintu rumah.

Langkah Siwon terhenti ketika mendengar suara gadisnya seperti sedang berbicara dengan seseorang didalam kamarnya. Siwon penasaran dengan kata-kata yang terdengar dari bibir kekasihnya itu dan berniat mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh gadisnya itu.

“Aku tidak tega mengatakannya pada Siwon oppa onnie,” suara Yeo Sin terdengar menderita dan serba salah.

“Tapi kau harus memberitahunya, setidaknya jika kau menjelaskannya dari sekarang dia tidak akan semarah jika dia mengetahuinya dari orang lain. Lebih baik kau yang mengatakannya sendiri,” suara seorang wanita terdengar menimpali perkataan Yeo Sin.

“Aku merasa serba salah. Aku menyayangi Yeon Ra, sangat menyayanginya, tapi Siwon oppa,,, onnie tahu bagaimana  perasaanku padanya. Aku,, aku tidak bisa onnie,” Yeo Sin bernar-benar terdengar frustasi.

Siwon yang mendengar nama Yeon Ra langsung membulatkan matanya karena terkejut. Sudah enam tahun dirinya tidak mendengar nama itu disebut setelah Yeon Ra dikabarkan mengundurkan diri dari agensi tempatnya bernaung dan sekarang tiba-tiba saja kekasihnya menyebutkan nama itu dengan nada suara sedih? Siapa Yeon Ra bagi Yeo Sin? Apa hubungan mereka? Itulah sekarang yang berada dipikiran Siwon.

“Apa kau mencintainya Yeo Sin-ah?” tanya wanita itu pada Yeo Sin.

“Haruskah aku menjawabnya onnie? Tidakkah kau bisa melihatnya sendiri?” bukannya menjawabnya Yeo Sin malah memberinya pertanyaan lain.

“Tapi,,, apa rasa benci itu masih ada? Bukankah dulu kau mengatakan kalau kau akan memberinya pelajaran karena dialah alasan Yeon Ra mengakhiri hidupnya dulu. Dia yang membuat Yeon Ra meninggal Yeo Sin-ah,”

Siwon semakin terkejut dengan kata-kata yang baru saja didengarnya. Yeon Ra ternyata sudah meninggal dan dialah penyebab Yeon Ra nekat mengakhiri hidupnya sendiri. Yeo Sin bahkan membencinya dan berniat memberinya pelajaran karena hal itu. Siwon menggeleng-gelengkan kepalanya seakan tidak percaya.

“Sikap ketusmu dulu, pandangan penuh kebencian itu ternyata ini semua alasannya. Berarti kau tidak mencintaiku sama sekali?” tiba-tiba saja Siwon masuk kedalam kamar Yeo Sin dan membuat dua orang wanita yang berada didalamnya sangat terkejut.

“Oppa,,,” Yeo Sin sangat terkejut dengan kedatangan Siwon yang tiba-tiba. Dalam hatinya Yeo Sin terus bertanya, apakah Siwon mendengar percakapannya dengan kakaknya itu? tapi kata-kata Siwon barusan menegaskan jika pria itu mendengar semuanya.

“Kau benar-benar membuatku percaya Yeon Sin-ssi. Kau melakukan ini semua karena kau membenciku? Kau berhasil Yeo Sin-ssi, kau benar-benar membuatku hancur,” setelah mengucapkan kata-kata penuh amarah Siwon langsung pergi meninggalkan Yeo Sin yang terkejut mendengar kata-kata Siwon. Bahkan Siwon tidak memberinya kesempatan untuk bicara sama sekali.

“Dia salah paham onnie, dia salah,,,” ucap Yeo Sin setengah berbisik sebelum akhirnya menangis karena dirinya merasa inilah akhir dari segalanya.

Siwon POV

Seperti semuanya belum berjalan dengan buruk saja. Kenapa aku harus mengetahui kenyataan seperti ini disaat aku merasa yakin dengan gadis pilihanku? Kenapa harus Yeo Sin dan kenapa harus Yeon Ra? Apa benar Yoen Ra sudah meninggal? Dia meninggal karena perlakuanku padanya saat itu dan itukah alasannya dia tiba-tiba menghilang dari perusahaan?

Sekarang disinilah aku, duduk dibalkon kamarku ditemani sebotol wine. Haruskah aku merasa bersalah atas kematian Yeon Ra? Tapi aku benar-benar tidak berniat menyakitinya saat itu. aku hanya tidak ingin dia diperlakukan buruk jika aku menjadikannya kekasihku karena aku tahu dia mengalami perlakuan buruk dari beberapa seniornya ketika dekat denganku. aku terpaksa melakukannya.

Aku benar-benar tidak menyangka jika tidakanku untuk melindunginya dulu adalah tindakan yang salah yang membuatnya melakukan hal nekat seperti itu. aku bahkan tidak menyangka gadis lembut seperti Yeon Ra bisa melakukan hal itu. tapi sepertinya aku memang pantas diperlakukan seperti itu oleh Yeo Sin, siapa yang mau orang terdekatnya meninggal disebabkan oleh pria sepertiku? Jadi haruskah aku memaafkan semua perbuatannya padaku?

Apa ini semua hukuman yang Kau berikan pdaku Tuhan? Menghadirkan cinta dikehidupanku hingga membuatku terlena kemudian kau merenggutnya lagi? Betapa bodohnya aku bisa hidup dalam kebohongannya selama ini. Aku benar-benar mencintainya dan dia membalsnya dengan kebohongan seperti ini? Betapapun juga aku sangat mencintainya, jadi haruskah aku membencinya?

Yeo Sin POV

‘The most important part of any relationship is trust. If, for some reason, that trust is broken because of lies, it is truly the end’ (source : Siwon own Twitter)

Aku tersentak ketika membaca sebaris ungkapan hatinya disalah satu jejaring social miliknya. Sesakit itukah hatimu oppa? Kau menginginkan semuanya berakhir sekarang juga? Tanpa mendengarkan penjelasanku dulu? Aku memiliki alasan dan keputusan mengenai perasaanku padamu. Setidaknya beri aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya. Kumohon,,,,

*****

Seminggu sudah aku tidak bisa menghubungi Siwon oppa. Ponselnya selalu tidak aktif jika kuhubungi. Dia bahkan mengganti password apartementnya sehingga aku tidak bisa menemuinya disana.

Aku benar-benar merasa buruk. Aku menyesal, aku kesal dan aku marah, tentu saja pada diriku sendiri. Aku berharap malam itu tidak pernah terjadi, berharap jika malam itu aku menolak membicarakan mengenai perasaanku pada Siwon oppa. Berharap Siwon oppa tidak pernah datang, aku bahkan berharap tidak pernah ada masalah anatara Yeon Ra dan dirinya.

Aku sangat menyayangi Yeon Ra, benar-benar menyayanginya. Tapi aku juga sangat mencintai Siwon oppa. Aku bahkan merasa hidupku telah direnggut setelah membaca tulisannya waktu itu, mengatakan jika semuanya berakhir. Bukankah secara tidak langsung dia mengatakan itu kepadaku? Mengakhiri hubungan kami?

“Yeo Sin-ah gwenchana?” tanya seorang rekan kantorku. Seketika aku menyadarkan diriku untuk kembali kedunia nyata. Kami sedang berjalan menuju ruang rapat dilantai lima.

“Hanya sedikit tidak enak badan” jawabku berbohong.

“Kau terlihat pucat. aku bahkan tidak pernah melihatmu pergi makan siang beberapa hari terakhir dan kau malah menyibukkan dirimu dengan setumpuk pekerjaan,” aku hanya tersenyum mendengar perkataan temanku ini. Apakah sangat terlihat jika aku tidak sedang baik-baik saja?

“Siwon-ssi ini jadwalmu untuk seminggu kedepan. Tolong kau baca dulu,” aku mendengar seseorang menyebut nama Siwon. Apakah itu Siwon oppa-ku?

Aku menoleh mencari asal sumber suara itu. mencari dimana Siwon oppa berada. Aku harus bertemu dan bicara dengannya. Ah, aku melihatnya. Dia berada satu lantai dibawahku sedang berjalan menuju lift. Aku harus mengejarnya, tanpa pikir panjang lagi aku langsung berlari menyusuri lorong menuju kearah tangga. Mengabaikan panggilan temanku dan terus memacu kakiku menuju Siwon oppa.

“Oppa,, Siwon oppa,,” panggilku berharap Siwon oppa mau berbalik dan berbicara padaku.

Aku melupakan jika aku sedang menggunakan sepatu yang lumayan tinggi dan aku melupakan jika harus melewati sederet tangga ketika aku sedang berlari. Tetapi aku menyadari teriakan seseorang dibelakangku yang memanggil namaku dan aku menyadari ketika tatapan mataku beradu dengan tatapan mata Siwon oppa yang dengan tiba-tiba saja membalikkan tubuhnya, tapi kenapa aku harus menyadarinya ketika tubuhku sedang berada diudara ketika aku dengan sangat ceroboh terpeleset diatas tangga. Aku bisa merasakan semuanya dalam gerakan lambat saat tubuhku melayang dan terguling-guling diatas tangga hingga akhirnya aku benar-benar tidak sadarkan diri.

Author POV

Siwon sedang berjalan mondar mandir dengan gelisah didepan sebuah ruangan yang bertuliskan Ruang Penanganan Darurat. Sedari tadi dia tidak bisa tenang menunggu dokter keluar dari ruangan itu. matanya terus saja melirik kearah pintu dan arloji dipergelangan tangannya.

“Kenapa lama sekali?” umpatnya pelan sambil terus berjalan mondar mandir dengan gelisah.

“Tenanglah Woonie, semuanya akan baik-baik saja. Yeo Sin akan baik-baik saja,” Leeteuk berjalan mendekati dongsaengnya itu, membawanya kearah kursi terdekat dan mendudukannya disana, memeluk bahunya dan mengusap-usapnya. Mengantarkan sedikit ketenangan pada Siwon.

“Dia akan baik-baik saja kan hyung?” tanya Siwon dengan nada bicara yang terdengar sangat terluka.

Beberapa member yang sengaja datang menemani Siwon untuk menunggu Yeo Sin selesai ditangani hanya bisa menatapnya iba. Mereka tahu jika Siwon sedang bermasalah dengan kekasihnya itu atau mantan kekasih jika mendengar penjelasan Siwon pada mereka beberapa hari lau, tapi ketika Yeo Sin terjatuh dari tangga tadi, Siwonlah orang yang paling panic.

“Yeo Sin-ah,,, Yeo Sin-ah,,” terlihat sepasang orang tua yang datang dengan terburu-buru kearah mereka. Leeteuk langsung menyadari jika kedua orang itu adalah orang tua Yeo Sin yang tadi dihubunginya.

“Anyeonghaseyo ahjumma, ahjussi. Aku Jung Soo yang tadi menghubungi kalian,” ucap Leeteuk setelah menghampiri orang tua yang terlihat panic itu.

“Dimana anakku Jung Soo-ssi? apa dia baik-baik saja?” tanya ayah Yeo Sin kepada Leeteuk, sedangkan ibunya hanya menangis dengan sorot mata bingung.

“Yeo Sin masih ditangani. Kami semua sedang menunggu dokter selesai memeriksanya,” jawab Leeteuk menjelaskan. Ayah Yeo Sin terlihat sedikit lega setelah mengetahui putrinya sedang ditangani oleh dokter, tapi tidak dengan ibu Yeo Sin yang tiba-tiba berteriak histeris.

“Kau,, Kau yang telah membuat anakku seperti ini. Tidak puas kau telah membuat keponakanku menderita dan sekarang kau mau membuat anakku menderita juga?” terian ibu Yeo Sin kearah Siwon yang sekarang memandang kedua orang tua Yeo Sin dengan sorot mata meminta maaf dan menyesal.

“Yeobo, sudahlah,,” Ayah Yeo Sin mencoba menenangkan istrinya yang terlihat emosi. Mereka yang berada disana hanya saling berpandangan tidak mengerti dengan maksud dari kata-kata yang dikatakan oleh ibu Yeo Sin, sedangkan Siwon sedari tadi hanya meminta maaf sambil berlutut diatas lantai menhadap kearah orang tua Yeo Sin, entah bermaksud minta maaf kepada siapa, bahkan sekarang Siwon tidak menyembunyikan airmatanya yang mengalir.

*****

Sudah sejak tiga jam yang lalu Yeo Sin dipindahkan keruang rawat biasa. Dokter mengatakan jika tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan dengan kondisi Yeo Sin karena Yeo Sin hanya mengalami retak dilengan kirinya, beberpa memar dan luka jahit didahinya yang terbentur ketika terjatuh.

“Hyung, kenapa belum sadar juga?” saat ini Siwon hanya ditemani Sungmin karena member yang lain memiliki pekerjaan yang harus dilakukan dan orang tua Yeo Sin sedang kembali kerumah untuk membawa beberapa barang dan sekaligus beristirahat dahulu sebentar karena mereka langsung datang dari Jepang setelah mengetahui anaknya mengalami kecelakaan.

“Sebentar lagi Wonnie-ah. Bukankah dokter mengatakan jika dia akan sadar sebentar lagi,” hibur Sungmin sambil mengelus pundak Siwon menenangkan.

“Tapi hyung,,” rengek Siwon.

“Bersabarlah,” nasehat Sungmin pada Siwon.

“Oppa,,,,” terdengar rintihan lemah dari bibir Yeo Sin, tapi itu cukup membuat Siwon terkejut.

“Hyung dia sadar,” pekik Siwon gembira.

“Kupanggilkan dokter,” ucap Sungmin lalu meninggalkan Siwon sendiri unutk memanggil dokter.

“Mianhae Oppa,,,” lagi-lagi Yeo Sin bergumam lemah.

“Baby,, aku disini. Buka matamu Baby,” pinta Siwon sambil mengelus wajah Yeo Sin yang terbebas dari memar.

Perlahan terlihat kelopak mata Yeo Sin bergetar dan membuka. Awalnya pandangan matanya tidak fokus tapi kelamaan akhirnya pandangan mata itu fokus menatap Siwon yang berada tepan didepan Yeo Sin.

“Oppa,, Mianhe, aku tidak bermaksud, aku benar-benar,,,”

“Ssssttt,,,” Siwon menghentikan perkataan Yeo Sin dengan meletakkan jari telunjuknya dibibir Yeo Sin.

“Jangan banyak bicara dulu Baby. Kau baru saja sadar, kau tidak boleh terlalu lelah,” ucap Siwon mengingatkan Yeo Sin akan keadaannya yang memang masih lemah.

“Tapi,,,” ucap Yeo Sin berniat mendebat Siwon.

“Aku sudah tahu. Ibumu sudah menceritakan semuanya padaku dan aku tahu kalau kau tidak salah. Niatku dulu hanya ingin melindungi Yeon Ra dari senior yang menjahatinya, aku tidak ingin dia disakiti jika aku memintanya menjadi kekasihku dulu, makanya aku meminta bantuan gadis lain untuk berpura-pura menjadi kekasihku, tapi aku sungguh tidak menyangka akan seperti ini,”

“Dulu niatku hanya igin membuat Yeon Ra membenciku dan tidak mendekatiku agi. Aku benar-benar tidak ingin dia disakiti seniornya yang cemburu melihat kedekatan kami. Hanya saja mungkin caraku salah, aku masih terlalu muda untuk berfikir panjang mengenai dampak yang bisa terjadi karena ulahku,”

“Aku yang salah, bukan kau Baby. Kumohon maafkan aku,” ucap Siwon sebelum mengecup tangan kanan Yeo Sin yang terbebas dari gips.

“Tapi oppa mengira aku mendekati oppa karena aku membencimu. Aku tidak membencimu oppa, sungguh. Aku,,”

“Saranghae,” lagi-lagi Siwon memotong kata-kata yang akan Yeo Sin ucapkan.

“Aku tahu kau mencintaiku seperti aku mencintaimu. Aku tidak peduli perasaanmu dulu kepadaku, yang penting adalah perasaanmu saat ini kepadaku. Kita mulai semuanya dari awal lagi, tanpa ada hal-hal yang disembunyikan. Oke?” tanya Siwon sambil menatap mata Yeo Sin dalam.

Tubuh Siwon yang setengah membungkuk kearah Yeo Sin membuatnya dengan mudah mengamati wajah gadis yang dicintainya itu. walaupun sekarang wajah itu mengalami beberapa memar dan perban yang menghiasi keningnya, tapi Siwon masih menatapnya dengan tatapan memuja. Senyum Siwon mengambang ketika dilihatnya gadis itu mengangguk sebagai tanda setuju dengan kata-kata yang diucapkannya barusan.

“Good Girl,” ucap Siwon lembut sebelum semakin merendahkan tubuhnya, mendekatkan diri kearah Yeo Sin dan mengecup lembut bibir gadisnya, mengalirkan rasa cinta yang dirasakannya dengan sepenuh hati.

“Ehemm,, Ehemm,,”

“Mianghae telah mengganggu kalian, tapi dokter sudah menunggu untuk memeriksa pasien. Kalian bisa melanjutknnya nanti jika dokter sudah selesai memeriksa,” ucapan Sungmin membuat keduanya terkejut dan langsung melepaskan diri.

“Hyung,,,,” ucap Siwon kesal karena Sungmin menginterupsi kegiatannya.

END

Bhwahahahahahaha,,,,, puas banget sama endingnya. Senangnya ganggu adegan intim itu kakakakkkk…. *disambit Ocha*

Haaaahhhhh,,, bolehkan bernapas lega sekarang? Boleh ya,,,,

Jujur sejujur jujurnya nih yaaa,, aku susah banget dapet feel Abang Kuda, aku gak ngeh aja dia sehari-hari gimana selain kenyataan kalau dia itu Mr. hugging n kissing hahahaha,,,,

Kebayangnya Si Abang Kuda ini cowo jelalatan n tukang tebar pesona kayak di drama-drama yang dia mainin, sampe-sampe bininya dibuat menggalau setelah liat episode pertama Poseidon dan aku dengan senangnya malah manas2in kakakakkk,,, berasa asli n gak acting soalnya hahahaha,,, *peace Cha*

Aku Cuma berharap story couple kali ini bisa memuaskan reader semua,, agak bingung dengan setting waktu untuk couple ini, tapi begitu liat Siwon pernah update twitter galau bikin aku kepikiran untuk jadiin itu sebagai salah satu bagian dari story ini dan jadilah seperti ini. Alur kecepetan, cerita ngalor ngidul, feel gak dapet (yang ini salahin Kyu yang udah bikin aku buta soal cowo lain) n yang pasti mungkin jauh dari harapan Ocha yang dengan baik hati mau bantuin aku bikin story line-nya. Maaf banget Cha, banyak scene yang gak keceritain soalnya aku udah mentok ide n kondisi gak memungkinkan aku untuk berimajinasi lebih lagi,,,

Untuk para wanita pendamping member Suju semua, wahai ipar-iparku sekalian yang belom selesai FF-nya aku minta maaf.. aku lagi minim waktu untuk nulis karena males #plaaakk n ditambah kondisi badan sekarang lagi gak fit,, harap bersabar,, beberapa udah aku buat story line-nya n tinggal mengembangkan dan meluangkan waktu aja,, soooo,, bener-bener harus sabar karea aku gak tau bakalan kapan aku publish,, tapi aku janji gak akan terlalu lama, karena gak enak juga dikejar utang hehehehe,,,

Untuk yang nanya siapa couple selanjutnya, jawabannya adalah The Missing Guy,,,, pada tau kan siapa dia?? Yang udah tau diem aja ya, biar kita jadikan ini rahasia kakakakkkk,,, n yang nanya kapan lanjutan KyuRa jawabannya adalah ,,,,,,,,, kapan-kapan HAHAHAHA… *ketawa setan bareng Kyu*

Oya ada satu lagi yang lupa,, masalah balesin comment reader satu-satu,, aku lagi jaaaarang banget buka inet di kompi jadi agak kesulitan untuk balesin comment readers, tapi kalian jangan khawatir, aku selalu bacain comment dari kalian koq… dan kalo masih ada yang mo ditanyain, aku udah kasih page khusus kan untuk ngehubingin aku,, bisa via phone or twitter,, gampang kan,,,

Like always My DaRL,, comment’s are LOVE,,,,,,

40 thoughts on “YeoWon Couple : The Love Shadows

  1. ittthhhhaaaaa itu endingnya knpa d gangguin siihhhh….
    ahhhh dasar ratu iblisss!!!!?

    whhhoooaaa….makasih bgt y mrs. Cho Sara.., udh bela2in nulis dikala lg drop..huhu. puasss bgt ma ceritanya.. PELUK CIUM membabi buta muaccchhhhh

    tapi si kuda ngapain2 pake banding2in gw ma lu… lu kan emang d takdirkan buat jd ratu iblis makanya klo ngomong mnyakitkan bukan krn lu polos.. nah gw ngomong sinis kan selalu ada alasan… -,-

    ahhh twetnya si abang ngena bgt..
    tp gw msh g trima knpa gw hrs luluh scpat itu??? blm puas gw ngrjain si kuda..

    pokoknya ne ff gw bgt deh… walopun ada bbrapa yg out of story line but no problemoooo tha.. gw akui lu sbg Guru Besar gw…

    gw binun m ngoment apa lg..
    pokoknya makasihhhh tha… gw baca mpe blingsatan ndiri.. gw kirimin strawberry milk via sms aja y…
    skrng gw mw baca lg… mw mesra2an ma si abang dulu..

    ps: gw g prnh kepikiran manggil dy ‘oppa’

    • Strawberry milk 1truk gw tunggu dirumah,,
      Masalah panggilan oppa, bsa diganti sesuka lo deh, gw g ada ide panggilan sayang, yeobo n jagi terlalu menjijikan bwt gw kkkkk,,
      Kalo ending, itu udah pas bgt, kl diterusin ntar malah gw yg dosa, bikin anak orang ternoda ​”̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ “̮,,
      Out of story line ya? Udah gw bilang kl gw gbsa dapet feel ama laki lo ini, so pasti critanya jadi ngalor ngidul,,
      Galaunya juga kurang brasa ya? Ide mentok bgt, lg gak galau juga sih gw jd susah mo menggalau hehehe,,

      • 1 kontainer gw kirim..tngguin aja..
        gw biasanya manggil kuda,lidah gw kejang2 kalo manggil oppa..oekkkk…
        anak sapa yg trnoda??ada jg gw yg trnoda… stlh gw bac berulang2,g baru nyadar klo adegan peluk2annya bnyk bgt…hahahaha.. anggeetttttt…kwkwk

        ah lu keseringan jelek2in si abang soh..makanya g dpt feel.nya…
        lu kan gampang menggalau biasanya…akakakk

  2. Hahahahaha…
    Sayang bgt endingnya diganggu,pdhal seru tuh #yadongkumat

    awal.a bingung knpa yeosin rada benci ma Won oppa.,tp akhir.a ngerti…
    The missing Guy??
    Nuguya eonni???
    BTW kpan ni bagian.a Kyuni ma si master of yadong EunHyuk????hehe

    • the missing guy??? ada deeehhhh,,,,, kalo banyak yang gak tahu biar jadi kejutan aja kalau gitu hehehehe,,,
      nanti ya, aku selesein satu-satu n bikin story line yg pas dulu,, nantu aku kabarin kalo misal udah deket waktu publis yang aku yakin masiiiiiihh lama banget,,,

  3. wkwkwkwk…

    ternyta oh ternyta wonpa begiitu toh…
    hahaha
    jdi ceritnya image aslinya ketutup bget dgn skap sopan nya,,,
    hahaha

    lucu, romantis, sedih apa ghe y,…
    hehe
    tapi syang sepupunya Yeo Sin meninggal…
    coba klo gha pastii deh konfliknya greget banget,, hahaha

    • sikap asli yang kayak gimana tuh yang ketutup? aku gatau deh *pura-pura gak tau kkkkkk….
      aku bikin meninggal biar gak ribet, udah males mikirin konflik hehehe *ketauan banget pemalesnya ya??

  4. Buahahah!! Siwon ngegalau!!
    Blum dnger pnjelasan apa2 udah langsung ngambek ajaa…
    Kan kasian yeo sin nyaa ●=●

    Jd sbenernya itu dlu siwon juga suka sama spupunya yg yeon ra itu??
    Ooo.. Arra ara!!
    Ahh.. Endingnya umin mengganggu xp

  5. Hohoho… Sang adik yang menawan telah dtg.. #plak..
    KYAAA!!! Si kuda nih ska menggombal nih?????
    Aku merinding bca gombalannyaa…
    Alasan: aku g ska cowo tkg gombal.. ._.v

    Setting na kok tto diambil yg di taiwan ya?? Si abang ikan jga di taiwan kan??
    Nyahahaha..
    Aku ngg FF na yg lain ya.. (Terutama FF ku ma yesung.. XD)
    :*~

  6. #prokprokprok sungmin is the best!!! *gangguin mereka yg lagi poppo* aigo… ternyata ada ya cewe yg cinta mati ma si kuda liar #plak sampe bunuh diri gitu :p yeowon long last ya… jangan berantem mulu kaya kyura #kabur
    onnie daebak!!! walaupun ada typo tp tetep bagus kok. onnie next couple siapa? kasi tau dong #kedipkedip

  7. satu kata, KEREN.
    Jd tau gmana sift y wonppa.

    Kalo sara oenie dgn kta2 kyu yg blg hanya dia wanita tercantk d mata kyu bsa klepk2 dia.

    bgian2 fav q:
    1. pas kyu nanya k sara ap key ad d sampg y. krn hendry berulh d sni.
    2. pas min nenangn smua membr d taiwn. kya minppa dewasa bgt d sna. gantiin posisi teukppa mengurus org2 yg kekanak2an (kata yeo sin)
    3. Kta2 wonppa d branda pas nyatakn cinta. So sweet bgt kta2 y.
    4. Part akhr, akhr y mrk baikn tp… minppa ganggu org aj ma.

    Ternyata won dulu benern cinta dgn sepupu y yeo sin.
    Satu lg oen daebak bsa maskkn masalh twit wonppa k dlm crita. Jd y benar2 terkesan real.
    D tunggu couple selanjt y oen.

  8. aku emang slalu klepek2 klo kyu bilang aq cantik hehehe….
    cieeee,,,,, muji laki sendiri nih yaaa,, ehemm,, ehemmm,,,
    so sweet yang pas diberanda itu ya? itu hasil betapa kkkk
    iya mingpa ganggu banget, ntar aku gangguin dirimu ama mingpa juga aaahhhh,,, biar ipas gitu kkkkk,,,
    next couple tungguin aja yaaa,,,

  9. onnie, sebenernya Siwon dulu suka gitu ama sepupunya Yeosin??
    aku jg ngebayanginnya Siwon itu suka tebar pesona, abisnya mubadzir punya tampang kayak Siwon kalo dia anggurin aja #Plakk
    senennnngggg…. adegan kisseu-nya di ganggu ama Sungmin oppa hahahaha

    • Emang suka tapi karena alasan tertentu malah ngejauh gitu, maksudnya baik tp efeknya gak baik,,
      Berarti kita sehati ya, aq juga mikirnya siwon tukang tebar pesona ​”̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ “̮
      Sungmin disini udah bekerja sebagai hero!! Keren bglah part sungmin disini kkkkk,,,

  10. wuuuaaaahhhh akhir ny keluar juga ff tentang wonniee..
    keren kerenn..hehehe..
    wonnie orang ny emang suka tebar pesona dan sejenis nya..
    kkkkkkkkkkk..
    kekanak2an banget apa lagi kalo udah ngambek..
    ahhh pasti keliatan bgt kekanak2n nya..
    hehheehehe..
    di tunggu ff couple yg laen nya.. 😀

    • kakak ipar ganti ava? The Last Man Standing-lah yaaaa,,,,
      hahaha tuh kan pada shati sama aku,,, Siwon emang tukang tebar pesona n keknakan bgt,, gak nyadar mukanya tua kkkkkkk,,,,
      tenang kakak ipar, abang pujaan hatimu walopun berumur tapi masih imut koq hahahaha,,,,,
      selamat menunggu ff cople lainnya hehehehehe,,,

      • numpang comment..

        huuuuaaa…. pd sekongkol ne…gak terima kuda d gini2in…
        fy g kekanak2an, cuma rada manja ^^…
        udah cukup drmu doank tha yg jelek2in abang kuda, jangan ngeracuni yg lain duonkkk…..
        huaaa abangggg… drmu sempurna bgt sih,mpe bnyak yg sirik…akakakakak

      • iyaa nih adik ipar udah bosen ama ava yg lama..kkkkkkkkkkkk….
        embeerrrr wonnie itu emg suka tebar pesona dan sudah peluk2 cium2 dll..=_________=’
        padahal kalo dy mau mah aku brsedia kok..LOH??
        *dicerai Teuki LOL~
        baik lah aku menunggu dg sabar couple selanjutny.. 😀

      • -ocha : gw g meruni siapa2 disini,, pada nyadar aj mreka kl abang lo manja n tukang tebar psona kkkk,,

        -kaka ipar : tosss dulu deh y, kita sehati,, aduh2 apa itu cium2 segala, aq aduin soo oppa nih,, aq pengen buat ff teukie lg tp bingung,, idenya donk kaka ipar, bantuin aq hehehe,,

      • tosss…. *plaakkk hahhahhahaa..
        gapapa..teuk udah memaklumi bini ny yg sering selingkuh kok..
        tpi ntar ujung2 ny jga balik k dia lagi..kkkkkkkkkkkkkk..
        waduuuhhhh..nanyain ide ama aku..apaa yahh..
        kamu bikin ff yg ttg dy holiday kemaren aja..atau hello baby or WGM.. 😀

      • Kaka ipar dirimu ada kontak aq gak?? Aq gnti hp n banyak nomor ilang,, mari mengobrol,, aq susah bgt dapetin feel bwt copel lain jd mohon dbantu hehehe,,,
        Yayayaya,, dirimu kan baik,, hehe,,

      • nomer mu masih yg lama kah??
        tapi sekarang aku lagi ga ada pulsa adik ipar…kkkkkkkkk..
        *kereeeee
        ntar klo aku dah isi pulsa aku sms kamu yahhh…
        emang mau ngobrol tentang apaaa??
        hohoohohohoo..

  11. selamat, eonni brhsil menghidupkan sisi jahilny siwon d ff ini
    suka yg bagian dy nyuruh ini itu, bysny siwon kan lekat dg image gentle,sopan
    kalau yg ini karakterny beda, crtny dapet bngd eonn udh smpt mikir bakaln ada yadongny #otak mesum kumat
    pokokny neomu joha sm nih ff

  12. Ahhhhhhhhh,,,,,,,mianHAE,,,,aku baru bs baca,,,sok sibuk bgt,,,,hihiihihihi,,,akhirnya si itha dapat fell jg bikin ff bg kuda,,,LOL,,,,ahhh si abg kuda romantis bgt yaaa,,,tp lebih romantisan suami aku *plakkkkkkkkkk,,,,pengen jg deh punya masalah sm hae,,,yg besar gtu tha,,,n bikin hae nangis n hampir bunuh diri *plakkkkk lagi*,,,,,,,yeo sin mau benci akhirnya jd cinta yaaaa,,,,,keren2,,,,tp mengerikan bgt adegan jatoh dr tangganyaaaa,,,,good job tha,,,apa sih yg itha bikin yg g keren,,,heheheheheheh,,,

  13. wuaaaaaaaa gak nyangka orang sealim siwon bisa pacaran juga hohoho. siwon so sweet bgt nembaknya tp endingnya kok kurang gimanaaaaa gitu ya kak

  14. unnie cerita siwon oppa’a ditambahin kyk kyura donk ampe nikah gtuy.! nanggung ey unnie,, pa lgi crita’a seru abisssss… good luck dech bwt unnie yg udah bkin crita sebagus ini. ditunggu crita yg bru dri unnieee….

  15. dsini sifat siwon oppa kekanakan yah unnie??? gak kyk kalo lgi performance dipanggung terlihat gentlemen. unnie tambahin lgi dounkz crita siwon oppa n yeo sin unnie ke jenjang pernikahan kyk punya kyura,hyemin,ma teukjin donk!!! kamsahamida unnie crita mu daebak bngetz….

Leave a comment