(KyuRa Couple) My Mentor My Love Part 4

Sara’s POV

“Senang bisa bekerja sama dengan perusahaan ini, saya harap proyek nanti bisa berjalan dengan lancar,”

“Ne, kami juga sangat senang bisa bekerja sama dengan arsitek professional seperti anda. Kita harap begitu sajangnim,” balas Kyuhyun pada Sungmin, seorang arsitek yang sedang bekerja sama dengan perusahaan ini.

“Ne, kalau begitu saya permisi Kyuhyun-ssi, Sara-ssi,” ucap Sungmin sajangnim sambil membungkukkan badanya sedikit dan berlalu pergi.

“Haah, aku tidak menyangka proyek ini bisa segera di laksanakan,” desah Kyuhyun setelah keluar dari ruang rapat.

“Emh, aku juga tidak menyangkanya Kyuhyun oppa, padahal Sungmin sajangnim seorang yang sangat sibuk dan susah diajak bekerja sama, tapi ternyata dia begitu baik dan hebatnya dia langsung menyetujui ide tema proyek kita,” balasku senang.

Memang, Sungmin adalah seorang arsitek yang dikenal sangat perfectsionis dan susah di ajak bekerja sama. Tapi anehnya, begitu kami bertemu langsung dengannya dia adalah tipikal orang yang sangat ramah dan juga sangat bisa untuk di ajak bekerja sama. Dan tema yang kami ajukan di proyek ini langsung di setujuinya begitu saja, hebat bukan?

“Sara~ya,”

“Ne, Kyuhyun oppa?”

“Apa kau mau melihat-lihat lokasi proyek pembangunan resort kita yang baru? Aku ingin melihatnya, mereka bilang tempatnya sangat bagus,” ucapnya.

“Bukankah Kyunhyun oppa sudah melihatnya?” balasku.

“Ani, aku baru melihat fotonya saja. Jadi apa kau mau?”

“Tentu saja,” balasku sambil tersenyum.

Sepertinya bukan ide yang buruk melihat-lihat lokasi proyek. Lagipula selama aku berada di Jeju aku belum pernah jalan-jalan, jangankan jalan-jalan, pergi ketempat selain kantor saja belum pernah. Ah, mengerikan sekali! padahal Jeju terkenal akan keindahan tempat wisatanya tapi sekarang aku sudah berada di sini belum pernah kemana-mana.

****

Aku duduk di sofa yang berada di loby resort ini. Kyuhyun bilang bahwa dia akan menjemputku di loby dan menyuruhku menunggunya disini sebentar. Tapi sepertinya ini bukan sebentar lagi, aku bahkan bisa memesan coffee dan beberapa snack di café yang berada di dekat kantor.

Baru saja kukeluarkan handphoneku bermaksud untuk mengirim pesan padanya, mataku menangkap sosoknya yang sedang berjalan tergesa-gesa ke arahku. Rambutnya sedikit berantakan akibat tertiup angin, jas-nya pun tidak ia kancingkan lagi, dasinya entah ia sengaja atau tidak tapi itu terlihat dilonggarkan. Tapi, kenapa pemandangan seperti itu malah membuatku ingin terus menatapnya? Aigoo, Sara~ya!

“H-hhah, mian..hae, aku.. hhh tadi ada beberapa urusan sebentar,”  ucapnya setelah berada di hadapanku dan dengan nafas yang terengah-engah.

“Gwenchana, aku juga tidak bosan menunggumu, setidaknya ada se-cup coffee dan beberapa bungkus snack yang menemaniku,” ujarku sambil terkekeh.

“Ah, baiklah. Kajja,” balasnya lalu tiba-tiba ia menarik tanganku begitu saja.

Astaga apa yang dilakukannya? Bukan! Tapi ada apa denganku? kenapa ada sesuatu yang aneh dengan hatiku saat ia menggenggam tanganku seperti ini? dan jaraknya yang berada di dekatku? Padahal biasanya perasaanku biasa saja ketika Henry atau siapapun menggenggam tanganku dan berada di dekatku? Atau ini lagi-lagi hanya perasaanku saja? Ah, molla!

 

Kyuhyun’s POV

“Kyuhyun oppa, apa hanya kita berdua yang pergi?” tanyanya di tengah perjalanan.

“Emmh, tidak juga. Henry, Siwon, dan Hyuri sudah pernah kesini sebelumnya. Hanya saja, aku belum melihatnya langsung. Dan kebetulan, hanya ada kau dan aku yang belum melihatnya,” jawabku sambil memperhatikan jalan.

“Oh, gurae.” balasnya.

Bibirku tertarik membentuk senyuman. Sepertinya pergi berdua dengannya seperti ini akan mengasyikan. Dan yang kudengar dari Siwon dan Henry, tempat ini sangat indah dan pemandangannya sangat sayang untuk dilewatkan. Untung saja, aku bisa pergi dengannya. Kau tahu? Masalahnya acaraku pergi bersama Sara hari ini terancam gagal karena permintaan konyol ibukku yang ingin menitipkan anak teman perempuannya yang sedang berada di Jeju padaku. Bukankah anak itu sudah besar maka dari itu dia bisa pergi sendiri ke Jeju? Lalu kenapa harus dititipkan? Dasar wanita! Mereka selalu begitu.

Setelah merasa tepat dengan alamat yang di beritahukan oleh Henry dan Siwon, Akupun memakirkan mobilku di pinggir padang rumput yang luas ini. memang tidak jauh dari kantor. Mungkin hanya satu atau dua blok saja. Aku melirik ke arahnya dan mendapatinya sedang mencoba melepas sealtbelt-nya.

“Kau tidak akan turun?”tanyaku. Sedangkan dia hanya memandang sekilas kearahku dan kembali mencoba membuka sealt belt-nya.

Aku terkekeh pelan. Harusnya aku bilang sejak awal padanya bahwa sealt belt di mobil ini memang sedikit macet, maka dari itu aku juga tidak memakai sealt belt-ku barusan, hanya berpura-pura memakainya saja. Aku keluar mobil dan langsung memutari mobil lalu membukakan pintunya. Ia memandang sebal ke arahku.

“Kau tidak lihat, sealt belt-ku tidak terlepas dari tadi?” ucapnya ketus. Aku tersenyum dan langusng membantunya melepas sealt belt yang membelitnya ini. Memang di butuhkan tenaga demi membuka sealt belt menyebalkan ini. Maklum saja, ini adalah mobil perusahaan. Jadi pasti akan ada sedikit kerusakan yang dibuat oleh pegawai yang memakai mobil ini sebelumnya. Dan contohnya adalah sealt belt ini.

Setelah selesai, aku langsung menegakkan badanku kembali. Dari jarak sedekat itu dengannya membuat otakku tidak bisa berpikir apa-apa. Wangi parfumnya yang lembut benar-benar membuatku tidak ingin jauh darinya. Astaga, Kyu sadarlah!

“Kajja,” ucapku sambil berlalu pergi duluan. Aku harus menenangkan diriku dulu setelah ini.

Aku melangkahkan kakiku memasuki sebuah taman yang begitu luas ini. Taman ini memang sangat pas untuk di jadikan pembangunan resort yang baru, selain karena tempatnya yang memang tidak jauh dari perkotaan, taman ini juga sangat pas dilihat dari segi pemandangan yang bisa kita lihat dari sini. Sangat indah dan lebih menyatu dengan alam.

“Woaahhh,” aku melirik ke samping dan mendapatinya sedang memandang kagum karena pemandangan disini.

“Apa kau senang kesini Sara~ya?” tanyaku.

“Tentu saja. Selama aku berada di Jeju aku belum pernah berjalan-jalan sekalipun, hanya pergi dari villa, lalu ke kantor dan terus seperti itu, maka dari itu begitu kau mengajakku kesini aku sangat semangat,” jawabnya panjang lebar tanpa memandangku tapi terus memandang hamparan rumput luas ini. Apa pesonaku kalah dengan padang rumput ini?

“Kenapa kau tidak pergi jalan-jalan bersama Henry saja? Bukankah kau sangat dekat dengan Henry?” tanyaku lagi. Aku memang agak sedikit sulit menyimpan rasa penasaranku ini.

“Henry?? Dia sekarang sangat sibuk, kau sendiri yang menyuruhnya bekerja lebih keras karena proyek baru ini. Lagipula Henry juga akan mempersiapkan acara pertungannya dengan kekasihnya,” jawab gadis ini.

Apa? Henry sudah mempunyai kekasih? Bocah itu? Astaga, benar-benar menyebalkan bocah itu sekarang. Bahkan sudah mau bertunangan tidak memberitahuku sama sekali yang masih berstatus temannya ini. Dasar bocah itu! Awas saja.

“Waeyo Kyuhyun oppa?”

“Ani,”

****

Aku memandang kamarku yang sedikit berantakan dan di dominasi oleh baju-baju ini dengan malas. Kenapa appa tidak menyewa sekalian pembantu di villa ini? Jadi aku tidak usah memikirkan pakaian-pakaianku yang hampir semuanya ini kotor. Tidak mungkin kan aku yang mencuci semua pakaian ini? Yang benar saja, aku ini laki-laki dan tidak ada sejarahnya laki-laki yang mau mencuci dengan suka rela.

Aku memasukkan baju-baju kotor ini kedalam keranjang besar. Tidak ada pilihan lain selain membiarkan pakaian ini disini dan membawanya ke tempat laundry nanti. Aku tidak mempunyai waktu lagi untuk pergi bersantai-santai ke tempat laundry sedangkan proposal proyek belum kusentuh sama sekali. Ahk, benar-benar menyebalkan!

Aku melangkahkan kakiku keluar kamar. Perutku sudah tidak karuan sejak pagi ini. mungkin cacing di perutku sudah meminta jatah makannya. Aku sedikit melirik kearah pintu yang berada di sebelah kamarku. Kamar gadis itu. Apa dia sudah bangun? Atau masih tertidur lelap? Dengan pelan aku melangkah mendekati kamar itu, mengabaikan suara perutku yang memberontak sedari tadi.

Ragu-ragu aku meletakkan tanganku pada knop pintu. Apa tidak apa-apa jika aku masuk kekamarnya tanpa ijin? Tapi bukankah villa ini appa-ku sendiri yang menyewanya? Secara tidak langsung villa inipun menjadi milikku bukan? Aku memang belum pernah masuk kekamarnya ataupun sekedar menengok keadaannya jika sudah berada di villa. Maka dari itu aku ingin sekali melihatnya. Walaupun setiap hari aku melihatnya, tapi aku hanya melihatnya yang sudah rapi dengan balutan baju yang sangat formal dan aku ingin melihatnya memakai baju yang layaknya orang biasa.

Baru saja aku akan memutar knop pintu. Pintu itu sudah terbuka terlebih dahulu. Membuatku sedikit kelimpungan. Aku sedikit memundurkan badanku dan mendongak, mentap seorang gadis yang berada di dalamnya. Ia mengenakan baju piyama panjang berwarna biru safir dengan motif bunga-bunga kecil yang mendominasinya. Rambutnya sedikit acak-acakan dan terlihat sekali bahwa ia baru bangun tidur. Ia memejamkan matanya dan menguap dengan santainya. Mungkin ia masih belum sadar dengan kehadiranku yang berada di hadapanya sekarang ini.

“Kyuhyun oppa?” tanyanya dengan polos.

“Kenapa kau berada di depan kamarku?” sambungnya. Aku mengusap tengkukku dengan sedikit gugup.

“Aniyo emmh, yasudah cepatlah bangun dan bersiap-siap. Aku tidak mau terlambat ke kantor hanya karena kau,” ucapku dan dengan cepat berbalik dan pergi meninggalkannya.

Ah, melihat wajahnya yang sangat polos seperti itu sangat terlihat lucu di mataku. Berbeda sekali jika ia sudah memasang wajah sok formalnya di kantor. Sepertinya aku lebih suka memandang wajahnya yang terlihat polos seperti tadi daripada wajahnya yang ia tunjukkan di kantor. Terlihat lebih tenang dan lebih cantik.

 

Sara’s POV

Aku bangun dari tidurku begitu mendengar suara alarm di handphoneku. Ahk, rasanya badanku masih terasa pegal, ingin sekali aku memejamkan mataku dan kembali melanjutkan tidurku yang menurutku masih kurang. Tapi apa boleh buat, aku harus tetap bekerja di hari sabtu ini. ahk menyebalkan!

Aku berjalan kearah pintu kamar dan sedikit terlonjak begitu menyadari Kyuhyun sedang berada di depan kamarku. Ada apa dia berada di depan kamarku pagi-pagi seperti ini?

“Kyuhyun oppa?” ucapku sambil menahan rasa kantuk yang kembali menyerang.

“Kenapa kau berada di depan kamarku?” tanyaku lagi. Ia terlihat seperti salah tingkah dan menggumam tidak jelas sambil mengusap-ngusap tengkuknya.

“Aniyo emmh, yasudah cepatlah bangun dan bersiap-siap. Aku tidak mau terlambat ke kantor hanya karena kau,” jawabnya dan berlalu pergi meninggalkanku.

Cih, tenang saja Kyuhyun-ssi. Mana mungkin kau terlambat pergi kekantor karena aku. kau saja masih menggunakan baju tidur dan kurasa kau juga baru bangun sama seperti diriku. Lagipula walaupun kami sering berangkat bersama, yang biasanya sedikit terlambat itu bukankah kau sendiri? Bahkan aku yang sering menunggunya di dalam mobil.

****

Aku melihat-lihat berkas yang berada di hadapanku ini dengan senyuman yang menghiasi wajahku. Laporan bulanan resort ini dan hasilnya sangat memuaskan. Peningkatan, itulah yang terjadi selama dua bulan semenjak Kyu memimpin resort ini. Ahh, bagaimana reaksi Cho sajangnim jika ia mengetahui bahwa anaknya yang sering ia bilang keras kepala dan susah belajar dunia bisnis bisa membuat perusahaanya sendiri seperti ini?

Aku menutup berkas ini dan membawanya keluar ruangan. Aku harus cepat-cepat mencari Kyuhyun dan memberitahunya tentang laporan ini, pasti dia akan senang. Dengan cepat aku menyusuri lorong kantor dan langkahku terhenti ketika melihat sosoknya yag sedang duduk di kursi diruangan Henry. Sepertinya mereka sedang mengobrol serius. Aku memutuskan untuk menunggunya di depan ruangan Henry. Sepertinya itu lebih baik daripada aku menerobos masuk kedalam.

 

Kyuhyun’s POV

Aku memperhatikan orang yang ada di hadapanku ini. Dia ternyata sudah banyak berubah. Tidak seperti dulu lagi, sekarang ia terlihat lebih dewasa dan lebih menyebalkan daripada sebelumnya. Lama tidak bertemu dengannya membuatnya menyebalkan dengan tidak pernah memberitahuku dan menyembunyikan begitu banyak cerita dariku. Dasar bocah Canada!

“Yaa, kenapa kau melihatku seperti itu?” tanyanya yang sedang sibuk berkutat dengan computernya.

“Ani” jawabku singkat. Ia mendengus tapi tetap melanjutkan pekerjaannya.

“Yaa, hilangkan dulu tatapanmu itu hyung baru kau bisa datang lagi keruanganku,” sambungnya.

“Kau tahu? Kau itu sekarang banyak berubah. Lebih banyak berubah menjadi menyebalkan seperti sekarang ini,” ucapku santai.

“Maksudmu hyung?” tanya Henry.

“Kenapa kau tidak cerita padaku bahwa kau sudah mempunyai kekasih dan akan segera bertunangan huh? Apa aku sudah tidak kau anggap seperti teman lagi?” cecarku dan sedetik kemudian ia malah tertawa terbahak-bahak. Sialan!

“Jadi karena itu kau memberiku tatapan seolah akan membunuhku tadi hyung?” balasnya.

“Sudah diam! Jawab saja pertanyaanku tadi,”

“Oke, oke.” balasnya sambil menahan tawanya yang akan kembali meledak.

“Aku minta maaf karena tidak memberitahumu sebelumnya hyung, aku sudah berpacaran dengan kekasihku ini semenjak aku pergi ke Canada dulu. Dan masalah pertunangan itu, aku juga masih memikirkannya, belum seratus persen matang hyung. Aku dan dia masih terlalu muda dan kami juga tidak terburu-buru untuk menikah,” jawabnya dengan nada serius.

BUGH,

Aku memukulnya dengan gulungan kertas yang lumayan tebal yang ada di mejanya.

“Yaa hyung kenapa kau memukulku?” tanyanya tidak terima.

“Tentu saja kau tidak boleh terburu-buru menikah. Kau itu masih bocah dan kau tidak boleh menikah sebelum aku mendapatkan seorang kekasih, enak saja kau mendahuluiku,” jawabku.

“Arra aku akan menunggumu mempunyai kekasih dulu, tapi cepatlah aku tidak mau menunda-nunda hari bahagiaku hanya karena kau yang memang tidak laku,” balasnya. Sialan, lihat sudah kubilangkan bahwa dia lebih banyak berubah menjadi menyebalkan?

“Hah, tidak ada gunanya aku bicara denganmu!” ucapku kesal sedangkan dia malah terkekeh.

Aku bangkit dari dudukku dan melangkah menuju pintu ruangannya. Bisa-bisa aku akan mematahkan lehernya jika terus berada di sini dengan caciannya untukku. Baru saja aku akan memegang kenop pintu Henry memanggilku, membuatku berbalik dan menatapnya dengan malas. Awas saja jika dia berani mencemoohku!

“Wae??” tanyaku malas.

“Kau menyukai Sara, hyung,” ucapnya tenang. Pertanyaanya kali ini sukses membuatku terpaku di tempat. Bagaimana dia bisa tahu?

“Kenapa kau bertanya seperti itu? Mana mungkin aku menyukai gadis itu,” bantahku.

“Kau tidak perlu menjawabnya karena itu memang bukan sebuah pertanyaan, tapi lebih tepatnya sebuah pernyataan,” sial! Apa maunya bocah ini?

“Maksudmu?”

“Jangan berpura-pura bodoh seperti itu hyung, kau terlihat seperti orang yang idiot jika seperti itu,” balasnya. Aiishh bocah ini!!

“Aku hanya ingin memberitahumu, kau tidak usah membohongi dirimu seperti itu dengan bersikap tidak peduli kepadanya. Kau tahu? Dengan melihat matamu saja aku sudah bisa tahu bahwa kau menyukainya, dan selama ini kau cemburu padaku karena aku dekat dengannya’kan? kau tenang saja hyung, aku tidak berniat merebutnya dari mu, aku hanya berteman saja dengannya karena ia juga mengenal kekasihku,” ucapnya panjang lebar. Sejak kapan bocah ini bisa menjadi dewasa seperti ini?

“Dan satu lagi, jika kau memang tidak serius dengan Sara, aku bisa saja merebutnya sekarang juga darimu hyung. Jadi buanglah rasa egoismu dan keras kepalamu itu, jangan sampai kau menjadi laki-laki yang dijauhi wanita karena sifat burukmu,” sambungnya.

“Aku memang bukan laki-laki yang bisa bersikap romantic atau apapun, tapi aku bisa memastikan bahwa aku akan mendapatkan Sara dengan caraku sendiri dan membuatnya jatuh cinta padaku,”

Bocah itu benar-benar sudah berubah menjadi menyebalkan! Memangnya dia laki-laki apa bisa mengambil Sara dariku begitu saja? Awas saja jika dia memang berniat mengambil gadis itu dariku! Akan kuhabisi bocah itu. Baru saja aku keluar ruangan Henry, aku mendapati gadis itu sedang duduk di depan ruangan Henry dengan membawa sebuah map. Apa yang sedang dilakukannya disini? Apa tadi dia mendengar semua omonganku dengan Henry?

“Apa yang kau lakukan disini?” tanyaku sambil mendekatinya.

“Oh Kyuhyun oppa? Aku tadinya ingin memberimu ini, tapi melihatmu sedang berbicara dengan Henry membuatku tidak enak jika mengganggumu,” jawabnya sambil melirik map yang sedang di pegangnya.

“Memang apa yang akan kau berikan padaku?” tanyaku. Ia membuka map yang ia bawa dan menyerahkannya padaku.

“Ini apa?” tanyaku begitu melihat sederet kata-kata yang sebenarnya membuatku sedikit pusing.

“Ini laporan bulanan resort ini. Resort ini mengalami peningkatan yang sangat bagus dan pemasarannya pun semakin luas, itu semua berkat kau Kyuhyun oppa,” jelasnya dengan semangat. Sepertinya ia sangat senang.

“Ya, itu bagus. Itu juga berkatmu, jika tidak ada kau mungkin aku juga tidak bisa seperti ini,” balasku sambil mengacak rambutnya dan beranjak pergi meninggalkannya duluan.

Kau lihat Henry~ah? Aku bukan laki-laki yang bisa bersikap manis dan baik. Tapi aku akan berusaha menjadi laki-laki yang terbaik untuk gadis ini. Gadis yang bisa membuatku bahagia hanya karena melihat wajahnya saja. Dan aku akan mendapatkan gadis ini dengan cara dan sifatku sendiri tanpa kuubah, membuatnya bisa menerimaku apa adanya.

 

Sara’s POV

“Ini laporan bulanan resort ini. Resort ini mengalami peningkatan yang sangat bagus dan pemasarannya pun semakin luas, itu semua berkat kau Kyuhyun oppa,” ucapku memberikan penjelasan pada Kyuhyun. Kulihat ia tersenyum, memamerkan sederet giginya yang rapi dan membuat pipinya terbentuk. Lucu sekali, ah apa yang kau pikirkan Sara?

“Ya, itu bagus. Itu juga berkatmu, jika tidak ada kau mungkin aku juga tidak bisa seperti ini,” balasnya sambil mengacak rambutku pelan dan berlalu pergi begitu saja.

Aku tertegun sejenak. Kenapa laki-laki itu bisa membuat kerja sarafku berantakan seperti ini hanya dengan sentuhannya? Aku benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran Kyuhyun. Dia susah di tebak dan selalu melakukan sesuatu dengan tiba-tiba, membuatku tidak bisa berkata apapun karena kelakuannya. Ah, Cho Kyuhyun menyebalkan!

****

 “Bagaimana jika kita mencoba memulainya dari bagian yang ini dulu? Menurutku bagian ini yang paling susah,” ucap Kyuhyun sambil menunjuk peta sketsa pembangunan resort ini.

“Ya, kau benar Kyuhyun-ssi, menurutku juga bagian ini yang paling susah dan sedikit rumit,” balas Sungmin sajangnim.

Aku, Kyuhyun, dan Sungmin dan juga beberapa pegawai lainnya sedang berada di lokasi proyek pembangunan resort yang baru. Dengan segala konsep yang sudah Kyuhyun rencanakan dibantu dengan semua pegawai kantor. Rencana pembangunan resort ini akhirnya bisa juga di laksanakan. Aku tidak menyangka Kyuhyun bisa menyelesaikan semuanya dengan cepat. Mungkin sifat ayahnya yang suka bekerja keras mengalir di darahnya.

***

“Kau harusnya bisa mengerjakan ini dengan hati-hati dan lebih teliti,” marah Kyuhyun pada salah satu pegawai yang memang melakukan kesalahan pada pembuatan furniture yang dilakukannya.

“Kau tahu? Kita harus memberikan sesuatu yang berkualitas baik kepada para konsumen, bukan malah memberikan barang tidak berguna seperti ini. Bekerjalah dengan baik, arra?” sambung Kyuhyun.

Aku tersenyum mendengarnya. Pembangunan resort ini sudah berjalan selama hampir setengah bulan. Benar-benar cepat bukan? Jelas saja cepat, kau tidak bisa membayangkan bagaimana Kyuhyun menjadi seorang yang bekerja sangat serius dan menjadi atasan yang menyeramkan jika kau melakukan kesalahan seperti tadi. Kyuhyun sangat tekun dalam memegang kendali proyek ini. Aku tidak tahu bagaimana ia bisa menjadi Kyuhyun yang sekarang. Sangat berbeda dengan Kyuhyun yang sebelumnya kukenal. Tapi bukankah itu bagus?

****

Aku duduk di pekarangan villa ini. Melihat bunga-bunga yang sedang bermekaran. Maklum saja, sekarang sudah masuk musim semi. Tapi sayangnya aku tidak bisa berjalan-jalan dan menikmati semua keindahan Jeju di musim semi ini. padahal bunga-bunga di Jeju sangat terkenal. Ahk, menyebalkan!

“Sedang apa kau disini?” sebuah suara tiba-tiba berada di dekatku, membuatku sedikit terlonjak kaget.

“Kyuhyun oppa?”

“Apa yang kau lakukan disini?” tanyanya sembari mengambil tempat di sebelahku.

“Ani, aku hanya sedang bosan saja. Kau sendiri kenapa tidak ada disini oppa?” balasku tanpa menatapnya.

“Aku juga sedang bosan. Aku baru sadar ternyata aku juga merindukan suasana bersantai seperti ini,” ucapnya yang membuatku sedikit terkekeh.

“Apa kau sebegitu tersiksanya selama bergabung di perusahaan?” tanyaku sambil menoleh kearahnya.

“Emmh, tentu saja. Kau tidak tau saja seberapa tertekannya aku saat pertama kali menginjakkan kakiku di kantor appa,” jawabnya yang membuatku sedikit terkekeh.

“Sara~ya,”

“Ne?”

“Kau tau tidak kalau di Jeju setiap tahunnya selalu mengadakan festival bunga yuchae?” tanyanya dengan raut wajah serius.

“Aku memang pernah mendengarnya,”

“Kira-kira diadakan setiap musim apa ya?”

“Tentu saja musim semi, dimana semua bunga sedang bermekaran,” jawabku santai. Ia menoleh kearahku dan menatap mataku.

“Ah, itu berarti…” ucapnya menggantung sambil menjetikkan jarinya.

“Wae?”

 

Author’s POV

“Yaa Kyuhyun oppa!! Kenapa kau mengajakku keluar pagi-pagi buta seperti ini?” panggil Sara pada Kyuhyun yang sedang menariknya paksa.

“Yaa Kyuhyun oppa!!”

“Kyuhyun-ssi!!”

“Yaa Kyuhyun~ah,” panggil Sara untuk yang kesekian kalinya, tapi kali ini ia memanggil Kyuhyun dengan suara memelas berbeda dari yang sebelumnya yang terkesan galak.

“Kau bisa diam tidak sih? Cukup diam dan turuti saja kemana aku akan membawamu pergi, tidak usah cerewet seperti ajhumma yang sedang memasak!” bentak Kyuhyun. Sara yang berada di belakang Kyuhyun dan sedetik kemudian Sara langsung mengunci mulutnya rapat-rapat. Ia tidak terpengaruh sama sekali dengan bentakkan Kyuhyun barusan, yang ia takutkan adalah dirinya yang bisa terancam di pecat karena ingin balas membentak Kyuhyun yang masih berstatus atasannya saat ini.

Selama perjalanan Sara hanya mengumpat tidak jelas di belakang Kyuhyun yang masih -sampai sekarang- memegang tangan Sara, seolah takut gadis itu akan kabur kapan saja. Sara semakin mengumpat tidak jelas ketika ia merasakan lelah pada kakinya. Bagaimana tidak? Kyuhyun mengajaknya pergi dengan menaik bis satu kali dan sisanya hanya berjalan kaki, padahal mobil masih terparkir dengan rapi di villa.

Ia tidak bisa menebak kemana atasannya itu akan mengajaknya di hari minggu pagi ini. Padahal ia ingin sekali bersantai di villa, memanfaatkan hari libur ini dengan sebaik-baiknya. Tapi sayangnya atasannya ini malah mengajaknya keluar tidak jelas. Sara bahkan sudah menolak ajakan Kyuhyun beberapa kali, tapi yang ada Kyuhyun malah menarik tangannya paksa.

“Kyuhyun oppa, sebenarnya kita akan kemana?” tanya Sara sambil memandang punggung Kyuhyun yang berada di depannya.

“Kita sudah sampai, kau bisa melihatnya sendiri,” balas Kyuhyun tanpa berbalik menatap Sara. Tak lama Kyuhyun melepaskan tangan Sara.

Sara mengerjapkan matanya begitu ia melihat pemandangan di depannya yang begitu memukau. Ia tidak bisa menyangka akan melihat pemandangan seindah ini sebelumnya. Kyuhyun hanya tersenyum melihat ekspresi Sara yang berubah setelah mereka sampai di tempat tujuan, tidak seperti saat di perjalanan, gadis itu malah menekuk wajahnya membuat Kyuhyun kadang harus bersabar agar tidak mengomeli gadis itu.

 

Pemandangan itu adalah padang bunga Canola atau yang dikenal juga sebagai bunga Yuchae. Dan padang bunga yang didatangi Sara dan Kyuhyun persis menghadap lautan. Membuat padang bunga yang indah ini menjadi lebih memukau lagi dengan sendirinya. Tidak aneh jika banyak orang yang berdatangan untuk mengabadikan pemadangan indah ini. Sama seperti Sara dan Kyuhyun yang datang ke tempat ini. 

Kedua mata Sara tidak henti-hentinya menatap padang bunga yang begitu luas. Terlebih semua bunga yang ada sedang bermekaran karena sekarang memang sudah masuk musim semi. Membuat semua mata betah untuk memandangnya. Memang tidak diragukan lagi pemandangan yang ada di pulau Jeju ini. Sara mengatupkan mulutnya yang ternyata sedari tadi sedikit terbuka. Memalukan!! Bagaimana mungkin aku bisa menganga tidak jelas seperti tadi?, batin Sara.

“Apa sekarang kau sudah puas melihat pemandangan pulau Jeju seperti yang orang bilang itu?” tanya Kyuhyun.

“Belum. Kau tahu? Aku benar-benar belum percaya bahwa sekarang aku bisa melihat dengan mataku sendiri pemandangan yang selalu ada di setiap drama-drama di TV. Benar-benar indah,” balas Sara masih dengan mata menyapu seluruh padang bunga.

“Cih, apa perlu aku tampar baru kau bisa percaya? Sama seperti yang ada drama-drama di TV itu, bagaimana?”  ejek Kyuhyun. Sara mendelik dan mendengus pelan.

“Terima kasih, tapi aku tidak mau merepotkanmu,” jawab Sara dongkol.

Bagaimana mungkin di taman seindah dan seromantis ini Kyuhyun malah bersikap menyebalkan? Membuat mood gadis itu naik-turun saja! Tapi tak apa, yang penting saat ini adalah menikmati padang bunga yang luas dan indah ini. Sara mungkin tidak akan kemari lagi setelah semua proyek disini beres, jadi ia ingin menikmati semua ini sebelum nanti ia harus kembali lagi ke Seoul. Menyedihkan memang jika harus mengingat itu semua.

 

Kyuhyun’s POV

Aku memain-mainkan setangkai bunga canola yang terhampar luas di depanku ini sembari sesekali berjalan menikmati pemandangan. Berbeda dengan gadis itu yang sedari tadi sibuk berfoto-foto dengan kamera di handphonenya. Malah bisa dibilang aku yang menjadi photographer-nya dan dia yang menjadi modelnya. Dasar perempuan!

Tapi melihatnya bisa tertawa lepas entah kenapa membuatku lebih tenang. Ahk, kau sudah gila Kyuhyun~ah! Benar, sepertinya aku sudah benar-benar gila. Coba kau bayangkan, untuk ukuran orang normal mana mungkin kau bisa tersenyum senang hanya dengan melihat wajah orang yang kau sukai? Tidak mungkin’kan? Kerja otakmu bisa tiba-tiba lumpuh hanya karena berhadapan dengan orang yang kau anggap indah? Tidak mungkin’kan? Tapi semua itu terjadi padaku saat ini. 

“Kenapa kau hanya diam disitu Kyuhyun oppa?” tanya Sara, menyadarkanku dari pikiran-pikiranku. Aku melihatnya sedang berada di tengah-tengah padang bunga ini. Sejak kapan dia pindah kesitu? Kenapa aku tidak menyadarinya?

“Lalu? Aku harus apa? Berfoto seperti orang konyol? Atau menari-nari di tengah padang bunga seperti yang ada di film india?” balasku. Sara mengerucutkan bibirnya dan tak lama ia kembali asik berfoto-foto. Cih, aku baru tahu jika gadis ini bisa menjadi anak kecil dan orang dewasa di saat yang bersamaan.

“Terserah kau saja Kyuhyun oppa. Tapi aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mengabadikan pemandangan indah ini begitu saja,” tepat pada saat Sara mengehntikan ucapannya sebuah kilatan cahaya mengenai wajahku membuatku sedikit menyerengit. Dia memotretku?? Gadis ini??

“Yaa, apa yang kau lakukan huh?” tanyaku begitu melihatnya sedang bersiap-siap mengambil fotoku untuk yang kedua kalinya.

“Sejak tadi yang berfoto hanya aku dan tidak ada wajahmu sama sekali yang ikut, jadi aku berbaik hati untuk mengabadikan wajahmu di tengah keindahan ini,” jawabnya sambil sedikit mengangkat handphone-nya.

“Cih, bilang saja kau ingin memotretku diam-diam dan menyimpannya’kan?” cibirku.

“Yaa, aku bukan wanita yang rela untuk merendahkan harga dirinya dengan melakukan hal konyol seperti itu!” balasnya tidak terima.

Apa dia selalu seperti ini? Ketika tidak terima dengan ucapan seseorang dia akan langsung membantahnya dan menjelaskannya? Tidak memandang bulu sama sekali? Bahkan atasannya sekalipun, seperti aku? Apa dia sudah tidak ingat bahwa aku ini masih berstatus sebagai atasannya? Walaupun dia adalah mentorku tapi tetap saja perusahaan itu milik ayahku bukan?

“Yaa, aku ini masih..”

“Kyuhyun oppa, ayo kita pergi ke sana, banyak orang yang pergi ke sana dan aku penasaran ingin melihat ada apa,” gadis ini malah dengan seenaknya memotong ucapanku dan tanpa aba-aba dia sudah menarik tanganku keluar dari padang bunga ini.

****

“Mmmh, mashita!!” ucap Sara setelah mencoba sebuah makanan khas pulau Jeju ini.

Aku hanya duduk diam, menonton dirinya yang sedang sibuk mencoba berbagai macam makanan yang ada di hadapannya. Ternyata tempat yang banyak di datangi oleh banyak orang-orang ini adalah tempat dimana hampir semua makanan khas Pulau Jeju ini berjejer sepanjang jalan dan tak jarang banyak tempat duduk yang di sediakan di pinggir jalannya, seperti tempatku duduk sekarang ini. Beruntung aku dan Sara bisa mendapatkan tempat duduk, karena kalau di lihat sangat mustahil kita bisa mendapatkan tempat duduk di tempat seramai ini.

“Kyuhyun oppa, kenapa kau tidak memakannya? Coba dulu, semua ini benar-benar enak,” ucapnya masih dengan mulut setengah penuh. Dasar,

“Kau habiskan dulu makananmu baru kau boleh bicara,” balasku.

“Tapi aku serius, makanan ini semuanya tidak ada yang tidak enak,” ucapnya sekali lagi. Aku diam tidak menjawabnya dan mengedarkan pandanganku ke arah lain.

“Kyuhyun oppa, ayo buka mulutmu. Aaaaa,” Aku menoleh dan mendapatinya sedang mengangkat sesendok makanan dan mengarahkannya ke depanku.

“Aku bukan anak kecil, sudahlah kau makan saja semua ini,” balasku. Kulihat ia mencibir dan melanjutkan acaranya sendiri.

Apa gadis ini begitu lapar? Aku bingung dengan cara makannya yang seperti itu tapi bisa membuatku tertawa juga. Ia makan seperti orang yang kelaparan, tapi juga sangat manis. Seolah dia sangat menikmati setiap makanan yang masuk kedalam mulutnya. Sangat lucu. 

“Kenapa kau tersenyum sendiri seperti itu? Apa kau tadi melihat badut?” tanyanya. Aku terdiam sesaat. Aku… tersenyum? Jadi sedari tadi aku memperhatikannya sembari tersenyum? Sendiri? Aigoo Kyuhyun~ah!

“Ani,” balasku singkat.

“Ayo cepat kita pulang, disini udaranya semakin panas, ditambah dengan penuhnya orang-orang yang datang membuat tempat ini juga sesak,” ucapku sambil beranjak dari dudukku sedangkan Sara hanay cemberut mendengar ucapanku barusan.

 

Sara’s POV

Aku tersenyum saat Kyuhyun memasuki ruangan. Baru saja aku menerima kabar bahwa proyek yang di bangun telah selesai 95%. Dan itu artinya Kyuhyun telah berhasil memimpin proyek ini. Bahkan aku sendiri masih belum percaya bagaimana Kyuhyun bisa melakukan semua ini, dilihat dari minatnya dulu pada dunia bisnis.

“Kyuhyun oppa ada kabar baik pagi ini,” ucapku sambil berajlan mendekati mejanya.

“Kabar apa?” balasnya

“Aku baru saja mendengar dari pegawai yang berada di lokasi proyek bahwa proyek telah berjalan 95%, dan itu semua sudah hampir selesai,” jelasku. Entah kenapa saat ini aku tidak bisa menahan senyum di wajahku.

“Jeongmal??”

“Tentu saja, mana mungkin aku berbohong,” balasku.

“Wah, itu berarti proyek yang ku tangani sudah berhasil??” ujarnya lagi. Aku terkekeh melihat ekspresi ketidakpercayaannya saat ini.

“Kita harus segera merayakannya sekarang juga Sara~ya!!” pekiknya bersemangat.

“Sekarang juga??”

“Lebih cepat, lebih baik. Dengar, kau suruh semua pegawai yang ada di kantor ini untuk segera mempersiapkan diri mereka untuk berpesta sepulang kerja hari ini juga,” ucapnya enteng sambil memamerkan senyumnya yang semakin bertembah lebar.

****

Aku memandang semua orang dengan tatapan takjub. Bagaimana tidak? Semua pegawai kantor telah datang ke acara ‘pesta’ perayaan keberhasilan sebuah proyek. Disini yang di maksud pesta oleh Kyuhyun adalah sebuah acara makan malam bersama. Tapi yang menjadi aneh adalah tempat mereka makan sekarang ini. Kau tahu dimana lokasi yang menjadi acara makan malam bersama ini? Tempat festival! Tempat yang kemarin pagi aku dan Kyuhyun datangi. Dimana semua jajanan khas Jeju tersedia lengkap disini. Aku begitu takjub oleh pemikiran Kyuhyun tentang tempat ini.

“Kenapa kau tidak ikut makan?” tanya Kyuhyun yang entah sejak kapan sudah berada di sebelahku.

“Aku belum begitu lapar, mungkin aku akan menyusul nanti. Pemandangan Jeju di malam hari sangat indah,” jawabku sambil melemparkan pandanganku kearah lain.

“Apa kau sangat menyukai Jeju? Kalau tidak salah semua tempat yang ada disini kau bilang indah,” balasnya yang menurutku sedang mengolokku atau mengejekku.

“Memang kau merasa semua tempat ini tidak indah? Jelek?” bukannya menjawab aku malah melontarkan pertanyaan lain kepadanya.

“Aku tidak bilang seperti itu,”

“Lalu?”

“Tidak apa-apa, lupakan saja,” Aku menaikkan alisku mendengar balasanya dan mengangkat bahuku tidak peduli.

Terkadang laki-laki yang satu itu bisa sangat menyebalkan. Tapi disaat yang bersamaan juga dia bisa menjadi seseorang yang lembut. Dan menurutku sifat menyebalkannya yang lebih mendominasi daripada sifat lembutnya. Entah kenapa sekarang aku jadi dekat dengannya. Apa mungkin ini hanya perasaanku saja? Semua orang bisa dekat jika berada dalam kondisi yang sama bukan? Aku dan Kyuhyun dalam keadaan yang sama, satu proyek dan kita diharuskan bekerja sama. Tapi aku seperti merasa bukan itu alasan sebenarnya aku bisa dekat dengan Kyuhyun akhir-akhir ini. Lalu apa?

Cukup. Aku tidak mau menerka-nerka semua sifat manis sekaligus menyebalkan Kyuhyun yang dia tunjukkan padaku. Lebih tepatnya, takut. Aku takut jika semua pikiranku hanya sebuah harapan aneh. Oke, stop it Sara!! Cukup dengan nama Kyuhyun yang telah mendominasi otakmu, jangan sampai hal lain yang berhubungan dengan Kyuhyun ikut memenuhi semuanya. Ya, entah kenapa akhir-akhir ini nama Kyuhyun selalu berputar-putar di isi kepalaku. Atau memang sudah dari dulu? Entahlah.

Baru saja aku akan kembali berkumpul dengan yang lain, mataku menangkap sosoknya yang sedang duduk di salah satu bangku, ikut bergabung bersama yang lainnya. Memang benar apa yang dikatakan Hye Yo dulu. Pria itu terkadang bisa menjadi seperti monster yang siap memakan mangsanya, dan terkadang bisa menjadi pangeran tampan yang lembut.

****

“Kau mau pulang bersama atau tidak?” tanya Kyuhyun saat acara makan malam ini selesai. Semua orang berpamitan untuk pulang kerumah masing-masing dan yang tersisa hanya aku dan Kyuhyun. Sedangkan Henry, dia sudah pulang ke villa duluan.

“Hmm, kajja,” jawabku sambil menghambur masuk kedalam mobilnya.

Aku duduk dan melihat sealtbelt yang berada di sisi kiriku. Percuma saja aku memakainya jika sealtbelt sialan ini nantinya tidak bisa dilepas. Aku tidak mau mempunyai pengalaman terkurung di mobil. Sudah cukup pengalamanku terkurung di gudang.

“Wae?” tanya Kyuhyun setelah dia menstater mobilnya.

“Emh menurutmu apa aku harus memakai sealtbelt ini atau tidak?” ucapku. Kyuhyun terlihat sedikit menimbang-nimbang.

“Jika kau mau menunggu montir mobil membukakan sealtbelt itu untukmu maka pakai saja,” ucapnya sambil tersenyum geli. Kenapa dia menjadi begitu menyebalkan sih?

“Sara~ya, apa kau pernah makan bersama pria lain sebelum ini?” tanya Kyuhyun di tengah-tengah perjalanan. Aku mengerutkan kening.

“Pernah, waeyo?” balasku. Kenapa dia mengajukan pertanyaan yang seperti itu?

“Apa? Dengan siapa?” ucapnya yang menurutku agak sedikit terburu-buru.

“Dengan ayahku, kakaku, teman-temanku. Apa ini adalah pertanyaan yang menentukan masa depanku di perusahaan, oppa?”

“Ani, aku hanya iseng saja menanyakannya. Tapi apa kau tidak pernah makan malam bersama… kekasihmu mungkin?”

“Kekasih? Aku tidak punya kekasih,” jawabku. Bisa kulihat ia sekarang sedang mengembangkan senyumnya. Entah kenapa aku hatiku ikut senang melihat senyumnya yang satu ini. seperti sebuah kelegaan yang ditunggu-tunggu. Wait, apa ia menunggu-nunggu..

“Apa kau suka hal-hal yang indah?” tanyanya menghancurkan semua pemikiranku yang menebak-nebak senyumnya.

“Tentu saja, memang kau suka pada hal yang tidak indah?” balasku, sedikit aneh memang saat Kyuhyun menanyakan pertanyaan itu.

“Tidak, hanya saja apa kau tidak pernah merasa bahwa hal yang tidak indah sama sekali bisa menjadi sangat indah suatu saat? Bahkan bisa melebihi yang paling indah sekalipun. Begitu juga dengan suatu hal yang tidak terlihat, mungkin suatu saat hal yang tidak terlihat itu akan menjadi yang paling bersinar daripada yang lainnya,” ucapnya sambil menatap lurus ke jalan.

Aku mencoba memahami apa maksud ucapannya barusan. Sedikit membingungkan memang. Sesuatu yang tidak indah bisa menjadi sesuatu yang indah suatu saat? Bagaimana bisa? Sudah jelas-jelas tidak mungkin hal yang tidak indah menjadi indah, suatu saat atau kapanpun itu. Tapi kenapa aku merasa ucapannya itu ada sebuah makna yang tersirat? Apa ini hanya perasaanku saja? Dan hey, sejak kapan seorang Cho Kyuhyun bisa berbicara seperti itu? Kenapa aku baru menyadarinya sekarang?

“Sudah sampai, apa kau tidak mau turun?” lagi-lagi suaranya menyadarkanku dari lamunanku.

Aku turun dari mobil masih dengan memikirkan ucapannya barusan. Bagaimana dia bisa tiba-tiba menanyakan hal seperti itu? Nada suaranya yang berubah menjadi lembut dan berat, senyumanya. Aku memperhatikan dirinya yang sedang berjalan di depanku, berjalan lurus masuk kedalam villa. Seprtinya aku harus mencuci otakku sebelum kemungkinan terburuk menimpaku karena memikirkannya terus menerus.

Aku menghentikan gerakanku yang akan membuka pintu kamarku saat melihatnya yang sedang bersandar di dinding kamarkudan bukannya masuk kekamarnya yang bersebelahan dengan kamarku. Menatapku sambil memamerkan senyumnya. Memerhatikanku dari atas sampai bawah, seolah dia adalah disigner yang sedang menilai penampilan modelnya yang akan tampil di sebuah fashion show, dan menatapku lekat-lekat. Bahkan aku tidak menyadari sejak kapan dia berjalan menghampiriku.

“Waeyo oppa?” tanyaku sedikit gelagapan karena tatapannya yang membuatku terintimidasi. Terlebih juga karena postur tubuhnya yang lebih tinggi dariku, menambah rasa percaya diriku menciut didepannya.

“Apa sudah ada yang mengatakan kepadamu bahwa kau terlihat cantik malam ini?” ucapnya sambil tetap menatap mataku lurus. Sedangkan aku hanya melongo mendengarnya.

“Kalau tidak ada biar aku saja yang mengatakannya.” Ujarnya sambil mendekatkan tubuhnya kearahku. Memperkecil jarak diantara kami. Sampai aku menatapnya dengan sedikit mendongak, menyadari betapa tingginya dia selama ini.

“Park Sara, kau sangat terlihat cantik malam ini,” sambungnya ditambah dengan senyumannya.

Dan entah kenapa kalimat itu membuat seluruh kerja sarafku berantakan. Jantungku serasa sudah tidak berdetak lagi saat ini, bahkan aku bisa merasakan udara di sekitarku sudah menyusut, membuatku kesulitan bernafas dengan baik, dan tidak lupa kedua kakiku yang melemas, bahkan aku merasa seluruh sendi-sendiku sudah tidak mampu bekerja lagi. Hanya menatapnya, itu saja yang bisa kulakukan sekarang.

 

Kyuhyun’s POV

“Park Sara, kau sangat terlihat cantik malam ini,”

Entah setan apa yang bisa membuatku mengucapkan kalimat menggelikan itu sekaligus kalimat terindah yang pernah kuucap selama ini. Kenyataannya memang benar, gadis ini terlihat begitu menyilaukan dengan caranya sendiri, dan dia memang sangat cantik malam ini. Tidak, bukan berarti sebelumnya dia tidak terlihat cantik. Dia selalu terlihat cantik setiap hari. Dan malam ini mungkin adalah puncaknya. Aku tidak bisa membayangkan dia bisa secantik apa lagi nantinya.

Bukannya aku berbalik menuju kamarku dan berbaring tidur, aku malah semakin mendekat kearahnya. Memajukan tubuhku dan tanpa kusadari aku malah mendaratkan bibirku di keningnya. Mengecup keningnya sekilas. Dan ternyata itu membuatnya membulatkan kedua mata coklatnya dengan sempurna. Dia mengerjap-ngerjapkan kedua matanya, membuatnya seperti sebuah boneka berbie yang baru saja selesai didandani. Sangat cantik sekligus menggemaskan.

“Jaljayo Sara~ya,” ucapku sambil tersenyum dan berbalik meninggalkannya.

Aku masih bisa mengingat jelas saat dengan santainya dia menjawab pertanyaanku bahwa dia  tidak memiliki kekasih saat ini. Tapi aku tidak bisa mengingat jelas bagaimana ekspresiku saat mendengar kata-kata itu keluar dari mulut mungilnya. Yang pasti aku tidak bisa menahan untuk tidak tersenyum saat itu juga. Bukankah itu artinya peluangku untuk bisa mendapatkannya menjadi semakin besar?

****

Aku masuk membuka pintu rumahku dengan perlahan. Hari ini aku, Sara dan juga Henry sudah kembali lagi ke Seoul. Tugas kami -atau mungkin menurut appa adalah sebuah hadiah liburan-, sudah selesai di Jeju dengan bukti laporan-laporan yang akan kuserahkan ke appa. Sedikit tidak rela saat meninggalkan pulau Jeju, karena bagaimanapun ada beberapa kenangan yang aku dan Sara buat disana.

“Kyuhyun~ah, kau sudah pulang?” eomma menyambutku begitu ia menyadari kehadiranku di rumah ini.

“Hmm, aku sudah pulang eomma,”

“Apa kau merasa lelah? Bagaimana Jeju? Apa semuanya berjalan dengan lancar, Kyuhyunie?” tanya eomma bertubi-tubi.

“Astaga eomma-ku yang cantik, bisa tidak eomma tidak menanyakan itu dulu dan menyuruhku beristirahat setelah melalui perajalanan yang melelahkan dan kepenatan mengurus kertas-kertas menyebalkan itu?” balasku.

“Ahh, arasseo. Kau beristirahatlah, eomma akan menyiapkan makanan kesukaanmu dulu kalau begitu,” ucap eomma dan setelah itu menghilang di balik dapur. Dasar eomma!

****

Aku membetulkan letak dasiku yang sedikit longgar. Hari ini aku mulai bekerja lagi bersama appa. Dan gadis itu entah kenapa dia belum muncul juga padahal ini sudah hampir siang. Apa dia sakit karena kelelahan kemarin? Apa dia tidak mau menemuiku lagi karena perlakuan frontalku yang menciumnya? Astaga, kenapa kau tidak memikirkan dampaknya Kyuhyun~ah? Mungkin saja dia menjadi jijik kepadamu, dan yang lebih parahnya lagi dia berusaha menjauhimu! Andwae! Suara ketukan di pintu membuyarkan semua lamunanku dan membuatku mau tidak mau harus menyimpan semua itu dan mementingkan masalah kantor terlebih dahulu.

“Kyuhyun~ah,”

“Eomma? Apa yang eomma lakukan disini?” tanyaku heran melihat kedatangan eomma yang tiba-tiba ini.

“Eomma hanya ingin menjengukmu,” jawab eomma sambil duduk di sofa ruanganku. Aneh, ada yang tidak beres dengan eomma kali ini.

“Oh ya, eomma ingin memperkenalkanmu dengan seseorang Kyuhyun~ah,” sambung eomma, dan tak lama masuklah seorang gadis kedalam ruanganku.

“Annyeong haseyo, choneun Kim Yoo Ri imnida. Bangapseumnida,” ucap perempuan itu sambil membungkuk hormat padaku.

“Annyeong Yoo Ri-ssi, Kyuhyun imnida,” balasku melakukan hal yang sama seperti perempuan itu.

“Kyuhyun~ah, mulai sekarang Yoo Ri akan menjadi sekertarismu yang baru,” ucap eomma begitu saja.

“Apa maksud eomma? Aku sudah punya sekertaris dan aku tidak sedang membutuhkan sekertaris baru,” balasku. Kelewat lancang memang aku berkata seprti itu tapi aku sedang tidak peduli dengan itu semua.

“Kyuhyun~ah, jaga bicaramu! Eomma sudah mengatur yang menjadi sekertarismu adalah Yoo Ri, dan kau tidak boleh menolaknya Kyuhyun karena ini semua eomma yang putuskan,”

“Kenapa eomma memutuskannya secara sepihak? Yang bekerja disini itu aku eomma, bukan eomma atau siapapun, jadi siapa yang menjadi sekertarisku itu adalah pilihanku sendiri!” balasku tidak terima.

“Yoo Ri adalah lulusan terbaik di salah satu Unversitas di Amerika, jadi bisa eomma pastikan bahwa dia akan bekerja dengan baik disini, kau tidak perlu khawatir Kyuhyun~ah,” dan setelah itu eomma malah berlalu pergi tidak lupa dengan perempuan bernama Yoo Ri itu menyusul di belakangnya.

Kenapa eomma melakukan itu semua? Apa maunya? Aku tau bahwa perempuan itu bisa diandalkan. Tapi percuma saja jika bukan Sara yang menjadi sekertarisku, itu semua tidak akan berhasil. Yang aku inginkan hanya Sara. Kenapa selalu begitu susah jika aku menginginkan Sara berada disisiku?

 

Sara’s POV

“Kau bisa kembali ke tugas mu seperti semula Sara~ya, menjadi karyawan seperti dulu,” ucap Cho sajangnim.

“N-ne sajangnim,” balasku pelan.

“Aku berterima kasih kepadamu sekaligus meminta maaf karena selama ini merepotkanmu. Tapi sekarang kau sudah bebas seperti biasa. Tugasmu untuk menjadi mentor anakku sekaligus sekertarisnya sudah selesai, aku tidak bisa membayangkan bagaimana jika orang itu bukan kau Sara~ya,”

“Sajangnim tidak perlu berbicara seperti itu, aku senang bisa melakukannya,” balasku.

“Terimakasih Sara~ya,”

“Ne sajangnim, saya permisi,”

Aku menghempaskan tubuhku di kursiku yang dulu. Kenapa aku merasa tidak rela tugas ini berakhir begitu saja? Padahal seharusnya aku merasa senang karena aku sudah tidak berurusan lagi dengan namja menyebalkan dan mengerikan itu. Tapi, ada perasaan aneh yang aku rasakan saat ini.

“Yaa, kenapa kau melamun seperti itu?” aku baru menyadari bahwa Hye Yo kini telah duduk di sebelahku. Menopangkan wajahnya dengan satu tangan di atas meja.

“Hye~ah, kenapa aku merasa tidak rela?” tanyaku padanya dengan suara pelan. Mungkin lebih baik aku menceritakan isi hatiku sekarang padanya.

“Maksudmu? Kau tidak rela berpisah dengan Kyuhyun sajangnim, begitu?” Aku mengangguk.

“Astaga Sara~ya!!” pekiknya Hye Yo dan langsung saja ia menegakkan tubuhnya.

“Wae?? Kau mengagetkanku saja,” ucapku padanya. Tiba-tiba saja Hye Yo mendekatkan wajahnya dan menatapku lekat-lekat, seolah dia sedang memeriksa setiap inci dari wajahku.

“Kau…jatuh cinta padanya Sara~ya,” bisik Hye Yo.

“Mwoya???” kali ini aku yang di kagetkan oleh ucapannya yang menurutku sangat teramat melantur itu.

“Yaa, kau tidak usah menyembunyikan semuanya. Dengan sekali lihat saja aku sudah tahu bahwa kau ini sedang jatuh cinta padanya,” ucap Hye Yo.

“Kau! Mana mungkin aku menyukainya, apalagi jatuh cinta. Cih,” cibirku.

“Lalu apa yang kau rasakan kali ini kalau bukan cinta?” pertanyaan Hye Yo membuatku terdiam. Aku juga tidak tahu apa namanya selain jatuh cinta.

“Kau merasa tidak rela saat berpisah dengannya, lalu kau juga sudah merasa sangat nyaman bersamanya, dan terakhir itu berarti kau mencintainya,” ucap Hye Yo seolah menganalisis semua yang aku rasakan saat ini. tapi kenapa semua yag dikatakan Hye Yo terasa benar?

“Sudahlah Sara~ya, kau hanya perlu mengalah dengan hatimu,” ucap Hye Yo sambiil pergi meninggalkanku.

Mengalah dengan hatiku?

 

Kyuhyun’s POV

Sudah tiga hari ini perempuan yang bernama Kim Yoo Ri itu menjadi sekertarisku. Memang tidak diragukan lagi keahliannya untuk menyelesaikan semua pekerjaannya. Dan aku juga baru tahu kalau Sara sekarang kembali ke posisinya semula. Tidak lagi menjadi mentorku.

“Sajangnim, anda harus menghadiri rapat satu jam lagi,” ucap Yoo Ri begitu memasuki ruanganku.

“Ne, aku sudah tahu,” balasku ketus.

Entah kenapa aku tidak bisa berlaku baik lagi dengan perempuan selain dengan Sara. Ah, aku juga merindukan panggilan oppa keluar dari mulutnya itu. Walaupun aku satu kantor dengannya, tapi sudah beberapa hari ini aku belum melihatnya lagi. Menunjukkan batang hidungnya saja tidak. Dia seolah menghilang.

“Kyuhyun sajangnim, apa anda mau makan siang bersama? Kebetulan aku membawa bekal yang lumayan banyak,” tanya Yoo Ri.

“Tidak, terimakasih,”

“Ah ne,”

Perempuan ini menurutku terlalu frontal, dan menyebalkan. Ia selalu mengajakku untuk keluar berdua dengannya dan tak jarang berlaku seolah dia sudah kenal dekat denganku. Ingin sekali aku menendangnya keluar dan membawa Sara untuk selalu berada di dekatku.

****

Aku melihatnya. Sara. Dia sedang duduk di meja kerjanya, menatap computer dengan malas. Aku tersenyum, berapa hari aku tidak melihatnya? Dan baru hari ini aku bisa melihat jelas wajahnya. Aku baru menaydari bahwa aku benar-benar merindukan wajah itu. seolah tidak ada hal yang lebih menarik lagi selain memandangi wajahnya, aku malah menyandarkan tubuhku di tembok dekat ruanganku. Dengan posisi seperti ini aku bisa lebih leluasa memerhatikannya.

“Kyuhyun sajangnim? Kenapa anda disini?” Aku terkesiap begitu merasakan ada seseorang mengapit lenganku. Yoo Ri. Ia mengapit lenganku dan sedikit memaksaku untuk melihatnya.

“Lepaskan,” ucapku dingin. Ia menurut dan melepaskan tangannya yang tadi mengapit lenganku dan memberiku sedikit jarak dengannya.

“Kita harus segera keruang rapat. Semuanya sudah menunggu anda disana sajangnim,”

Mata Sara melirik ke arahku dan mata kami pun bertemu pandang. Aku bisa melihat jelas mata coklatnya itu. Aku benar-benar merindukan sorot mata itu. Tapi tak lama, ia segera mengalihakan pandangannya kearah lain dan menyibukkan dirinya dengan berkas-berkas yang berada di meja kerjanya.

“Ini tema yang akan kau presentasikan sekarang sajangnim,…” semua ucapan Yoo Ri seolah tidak bisa kudengar. Yang aku bisa saat ini hanyalah melihat wajahnya yang sudah semakin menjauh karena langkahku yang terus menjauhinya. Bahkan aku sudah tidak bisa melakukan apa-apa saat tangan Yoo Ri lagi-lagi mengapit lenganku dan bergelayut manja padaku. Tapi dari sini juga aku bisa melihat tatapan lain dari mata Sara saat melihatku dengan Yoo Ri.

 

Sara’s POV

Tak sengaja saat aku mengalihkan pandanganku dari computer menyebalkan ini aku melihatnya sedang bersandar di tembok dengan kedua tangan di masukkan ke saku celananya. Tidak ada yang berubah dari dirinya. Dan tepat saat aku memandangnya aku baru tahu bahwa aku merindukannya. Tidak masuk akal memang, tapi ini lah yang aku rasakan sekarang.

Aku sudah tahu siapa yang menjadi sekertarisnya saat ini. Seorang perempuan cantik, salah satu lulusan terbaik di Universitas di Amerika, dan juga berasal dari keluarga yang terpandang. Cocok sekali bukan untuk menjadi pendamping seorang Cho Kyuhyun? Dan lihatlah, bahkan sekarang mereka sangat dekat. Dari cara Yoo Ri, sekertarisnya itu menggandeng tangan Kyuhyun dan Kyuhyun tidak menolak itu sama sekali.

Aku mengalihkan pandanganku ke berkas-berkas yang ada di atas mejaku. Entah kenapa mataku sakit melihat pemandangan itu, mungkin hatiku juga ikut terasa sakit?

****

Aku berjalan menuju café terdekat dari kantor. Aku datang kesana bukan karena aku merasa lapar. Tapi untuk menemui istri dari Tuan Cho sekaligus ibu dari Kyuhyun. Aku tidak tahu kenapa tapi ibunya meneleponku dan menyuruhku menemuinya karena dia bilang ada seseuatu yang ingin dibicarakannya denganku.

Aku memasuki sebuah café, begitu aku melihat siluet Nyonya Cho sedang duduk di salah satu bangku di dalam café itu. Aku menghampirinya sambil sesekali merapikan penampilanku. Ia duduk sambil sesekali meminum minumannya yang sudah ia pesan.

“Annyeong,” sapaku saat aku sudah sampai di mejanya. Ia mendongak menatapku.

“Park Sara?” tanyanya.

“Ne, Park Sara imnida,” ucapku memperkenalkan diri. Ia tersenyum. Oh, aku baru tahu sekarang, ternyata senyum Kyuhyun didapat dari ibunya. Senyum yang sama-sama membuat orang lain bisa ikut tersenyum.

“Silahkan duduk Sara-ssi,” ucapnya mempersilahkan. Aku duduk di kursi yang berhadapan dengannya. Membuat diriku se-rilex mungkin. Jujur saja, aku sedikit gugup saat ini.

“Maaf sebelumnya jika aku telah mengganggu waktumu Sara-ssi,” ucapnya membuka suara.

“Aniyo, saya senang bisa bertemu dengan anda Nyonya,” balasku merasa tidak enak.

“Kau bisa memesan makanan dulu jika kau mau Sara-ssi, kebetulan ini sudah masuk jam makan siang bukan?” tawarnya sambil menyerahkan daftar menu kepadaku. Aku menangguk dan mulai memilih. Setelah memesan, ia kembali melanjutkan ucapannya.

“Sebenarnya aku tidak tahu apa yang aku lakukan ini benar atau tidak. Tapi aku hanya ingin yang terbaik saja untuk anakku. Dan yang kudengar kau adalah salah satu pegawai terbaik sekaligus pegawai kepercayaan suamiku, betul?”

“Ne Nyonya,” jawabku. Aku sungguh tidak mengerti arah pembicaraan Nyonya Cho ini.

“Dan kau juga yang menjadi mentor anakku sekaligus sekertarisnya?” tanyanya lagi.

“Ne,”

“Kalau begitu kau sudah kenal dekat dengan anakku bukan?” kali ini aku tidak langsung menjawab. Hanya mengerutkan keningku, bingung.

“Aku ingin meminta bantuanmu Sara-ssi,” ucapnya.

“Ne? Bantuan apa maksud anda Nyonya? Jika aku bisa maka aku akan melakukannya dengan senang hati,” balasku.

“Terima kasih Sara-ssi. Aku ingin meminta bantuanmu untuk mendekatkan Kyuhyun dengan Yoo Ri. Kim Yoo Ri,” ucapnya yang membuat kedua kakiku lemas.

“Ne?”

“Aku sudah lama berencana untuk menjodohkan Kyuhyun dengan Yoo Ri, aku dan kedua orangtua Yoo Ri sudah berteman sejak lama dan alangkah lebih baik jika aku bisa berbesan dengan mereka. Maka dari itu aku ingin Kyuhyun bisa menikah dengan Yoo Ri. Tapi dilihat dari Kyuhyun sekarang yang tidak terlalu dekat dengan Yoo Ri, membuatku sedikit putus asa bahwa perjodohan ini bisa dilanjutkan,” jelasnya.

“Jadi intinya aku ingin kau bisa membantuku dalam perjodohan ini Sara-ssi, membuat mereka dekat, saling menyukai, dan akhirnya jatuh cinta. Dengan begitu perjodohan ini bisa berjalan lebih alami. Aku tidak mau untuk memaksa Kyuhyun dengan memberitahunya dan membuatnya menerima perjodohan ini dengan berat hati. Aku ingin semuanya terlihat seperti layaknya orang jatuh cinta seperti biasa,” sambungnya.

Dan masalahnya adalah aku yang sudah jatuh cinta pada Kyuhyun. Itu saja.

“Jadi, apa kau bisa membantuku Sara-ssi? Aku mohon padamu,” tanyanya memastikan.

Aku terdiam, mengalihakan pandanganku keluar jendela café ini yang memang berada tepat di sebelahku. Memandang mobil-boli yang berada di jalanan, dan juga pejalan kaki yang berlalu lalang. Seolah itu semua lebih indah daripada memandang wanita tua yang cantik yang berada di hadapanku ini.

“Sara-ssi?” 

TBC

Annyeong!! *ditimpuk readers
Maaf karena lagi-lagi aku gk bisa publish cepet, maklum otak habis dipake UTS jadi agak menyesatkan gimana gitu ya, dan kemaren-kemaren baru sembuh,,
Oke, jadi gimana udah ketemu konfliknya? maaf lagi kalau konfliknya garing atau gimana karena emang cuma itu yg ada di otak aku,, dan untuk next part diusahain bisa cepet, hehe 

Butuh saran, comment, dan kritiknya…. gomawo

64 thoughts on “(KyuRa Couple) My Mentor My Love Part 4

  1. Wahhhhhh,,,evilkyu,,,berani2nyaa nyium sara….bagusssssss,,,pake blg tadi g suka segala,,,,dasarrrrrrrr,,,,╋╋ム┣┫ム╋╋ム ┣┫ム╋╋ム┣┫ム

    Yahhhh,,,padahal mereka udah mulai gmn gtu,,,malah dpisahin,,,huffftttt,,,,emaknya kyu kurang kerjaan bgt sihhh minta2 tlg sama sara,,,emang sara biro jodoh???emang sara mak comblang???bikin emosi aja nihhh,,,

    Itu jg si yoo ri lulusan amerika tp cm jd sekretaris???kejauhannnn kuliahnyaaa,,,mentel lg main2 gandeng ajaaa,,,dasarrrr,,, *woii2 emosi ajaaa,,,gara2 hae g plg2 ini*

    Semakin keliatan bgt tha konfliknyaaa,,,bakalan panjang nihh kayaknya ffnya n semangat ya sayy nulisnyaaa,,,

    Great job,,, :))) *hug*

  2. Masuk ternyata comment td,,, g tau ternyata nadya yg nulis,,,hehehehe,,,maap,,,untung itha yg blg tadi,,,keren nadya ffnya,,,lanjutin yaaa ,,yg keren yaaa,,tar didoain langgeng sm mochi,,,,okeoke,,, :))

  3. sara jadi bikin semangat buat kyu kerja ya 🙂

    kenapa sara di ganti sama yg begitu (yoori) 😦
    apa pula itu omma nya kyu, mw jodohin kyu sama yoori..
    salah alamat buuuuuuu…
    minta tolongnya sama sara lagi, salah alamat nih >:O

  4. eeeiiitttssssss… apa2an thu…
    aduh2… cukup d jodohin aja,ini malah pake acara comblang2an sgla.. yg nyomblangin si sara lg…
    ooohhh ttiidaakkkk… T.T

  5. Hahhh..
    Ya!kyuhyun-ah!! PABO YA!!! lu lama amat sih! Cuma bilang “saranghae, sara-ya”!!
    Keburu datng kan! Pengganggunya! Hei! Yoo Ri-ssi! Bisakah kau tidak brperilaku manja trhadap kyuhyun? Huh? Jadi, kesel sendiri! Tuh lagi, si yoo ri! Ganggu aja deh! Si kyu sama sara, lg manis manisnya, sdiki lg mrk juga jadian! Eh, malah diganti mentornya kyu jd si yoo ri! Hahhh..
    Eomma kyuhyun, pabo! Dijodohkan? Masih jaman? Kyuhyun dijodohkan sama si yoo ri yg jelek itu? Emangnya ini jaman siti nurbaya! Pikiran org tua, memang kolot! Untuk sara-ssi! Kau yg sbr yaa..!
    Smuanya indah, pada waktunya! Akhirnya kyu jg milikku kok!*eh salah
    maksdnya milikmu!

    Hei! Apakh pnulis ff ini, radistha eonnie? Annyeong, eon! Joneun novi ibnida! N.o.v.i ingat? Ga ya?*merana
    aku ganti ID, eon. Tadinya Lee Hyun Ra, jd Choi HeaMin*gananya
    eon, mian diff kyura yg the wedding, blm smpet komen! Jeongmal mianheyo, udh diksh tau pw nya, blm jg komen!*dasar reader gatau diri
    hehe..
    Maaf eon, nih komen kpnjngn+rada emosi! Kesel sama si kyu dan si yoo ri! Awas aja, kalau mrk jadi dijodohin! Aku gorok kau, eon!! Yaudah deh, segitu aja dulu komen aku! Annyeongi~

  6. haiisss~~~
    ayokk buru” dilanjut yah ching nie FF,.
    parah sumpah pantesan aja sih yoori kegatelan sma sih kyu mn ada sekertaris maen seenaknya aja ngerangkul bos’a kalo tuh sekertaris kagak ada maen kan kagak mungkin berani,. waduh emak’a sih kyu parah nie mn mnta bantuannya sama sih sara lg,. ckkcck baru mau mulai sadar kalo dy jatohh ati sma kyu eh udh mau d’patahin aja tuh perasaannya,. ckckc
    yg sbr yah sara,.
    mn sih kyu so sweet bgt pake bawa sih sara ke tmpt apa itu nm’a”mian lupa”.. ckckc
    aah kyu saiia kira bakalan dicium bibirnya eh gx au nya malah kening’a,. hahaha #mklum yah baca’a mlm” jd konslet dhe,. wkwkwk
    waduh musti lanjut buru” nie sumpah penasaran bgt,. 😦

    • hehehe, gk janji bisa cepet ya cingu..
      padang bunga bukan?? atau apa?? aku juga lupa #plakk
      pas buatannya gk ada niatan buat cium bibir, mian..
      lagian ntar yang ada kyu malah di geplak sama sara nyium” sembarangan.
      ohh pantes,, haha
      nyalain lilin dong, kalu konslet*?*
      gomawo cingu..

  7. ihh gag terima kalo kyu mau di jodohin sama yoori mending sama sara ajhh nda terima-_-..
    jadi pensrann apa lanjutannya..
    good luck onnie:-)
    jangan lama” yaa lanjutannya..
    makinn pensran nhee dan makin nyebelin-_- hehehe

  8. Hahahha,, kan kyu emng malu tapi mau, wkwk
    bawa aja golok, datengin emanya kyu #plak
    gk ada lagi lwongan kerja di korea, yg ada cuma itu doang, haha
    weiiisss, sabar onn, haepa lgi refreshingnya ama teukpa kok, gk macem”, kecuali emng dia yg pgen macem” #nah loh?
    Iya gppa kok onn, asal jgan bilang ayu ting” aja, itu slah bgt… Kekekke
    ama mochi?? Terancam gagal nih skrg, *curhat

  9. Uhuk ² si kyu napa ga nyataiin aja feel ny sekalian drpd cium” bgt kan jd syok sara ny .. Kekeke

    Aigo, aq kira mah eoma ny kyu mau suru sara sama kyu ternyata eh ternyata 😦
    Kasiian dhe si sara ny dsuru bgtu.. Huyuh *sad*

    Btw ditunggu lanjutany yaa eoniii *tebar bunga*
    ツ ħεεħεε ټ ħεεħεεツ

    • haha, ntar kalu nyatain gituaja gk rame dong??
      emaknya kyu nyruh sara sama kyu?? mana ada emak evil jadi berhati malaikat begitu, wkwkk
      iya tunggu aja ya.. tebar duit kyaknya lebih asik tuh, hehe

  10. Andweeee *cekek yoori sama nenek nenek tua a.k.a ibunye kyuhyun* nyolot banget sih padahal kyu sama sara udah sama sama suka tuh. Dikit lagi, tapi ah minta ditampol.
    next part nya asap ya unnie ^^

  11. ayooo cekek terus!!
    hahhaa, emaknya evil emng sama” nyebelin kaya anaknya, tapi sama” ganteng n cantik, wkwk
    iya ASAP, tunggu aja ya..
    gomawo, 🙂

  12. itu eomma-nya Kyu kenapa maen jodoh2in Kyu ama Yoo Ri?? kenapa gak dijodohin ama aku aja? *tampol* hahahaha

    Sara onnie, kenapa baru nyadar sekarang kalo onnie suka ah, ani cinta ama Cho Kyuhyun??

    Kim Yoo Ri-ssi, jauh-jauh dari namja yang bernama Cho Kyuhyun! *slap*

    • haha, kalau sama dirimu ntar pada syok dong, wkwkw *peace*
      nah itu, Sara emng kadang rada oon otaknya #plak
      weiiss, kim yoo ri harus jauh” nih, daripada ntar di cincang sama para readers, wkwkkwk

  13. baru aja mau seneng pas tau henry mau tunangan, eh kembali sedih+kesel liat sekretaris kyu yg baru, centil bngt sih…rasanya mau aq putusin tangannya biar gak seenaknya ngegandeeng tangan kyu…

    Oh no~sara gak usah terima tawaran dari eommanya kyuhyun…!!! ditunggu lanjutannya~

  14. andwae !!!!!!!!!!!!
    aahhh nyebelinnn jgn sara tolaktolaktolak #semangat 45
    huaaa kirain mrk bakal nyatu cepet ternyata masi ada batu sandungan lg
    eonnniii lanjutinnn donnng
    heeee jebal #maksa plakk
    daebakk eonnie wait for next part ^^

    • onnie!! you know where’s my laptop?? ilang dipinjem si mamah gk balik-balik lagi coba!! huwaaa,, padahal aku juga udah banyak ide numpuk buat nyelesain my mentor, dan tiba-tiba aja banyak ide baru bermunculan buat ff baru, ada yg buat KaeRy ada juga buat yg KyuRa, ckckck, #inget mulu aku sama KyuRa, #plak
      onn, nanti anterin yuk?? hehe 😀

  15. Dan baru di ff ini aku kesel!!!!!!!
    Apa itu!!
    Yoori yoori!!!!!
    Aissttt… Knapa pula kyak namkor ku!
    Yoori!
    Gubrak bgt dah!
    Pengrusak hubungan org!
    Berasa jengkel sama diri sndiri cba aku (¬_¬”).

  16. tiba2 aku ngerasa aneh kyu dipanggil oppa*digorok
    overall,nice fanfic, tapi ngenes banget itu nasebnya Sara, nyesek dah u,u semoga aja happy ending sama kyu..meluncur dulu ke next part 😀

  17. gak terima. Gak terima.
    Kok kyu dijodohin ama org laen sih?
    Aq pkir dya d jodohinx ama sara eh ama hyori.
    Ish menyebalkan.

  18. konfliknya baru mulai ya? Xixi.. Saranya gimana dong? Arrgh.. *emosi sendiri*

    sudah gak tahan mau baca part selanjutnya..

  19. kyuhyun mau dijodohkan?ANDWEE!!!
    yoo ri itu kecentilan bgt ya #tendang yoo ri#pke gandeng2 kyuhyun segala,aduh malah eomma kyu suka lg sm yoo ri mkin ssh aj nih couple bersatu..
    malah sara di suruh jadi mak comblang lg mkin hancur aj hti sara,,

  20. ya ilah mak ada pengacau di hubungan sara n kyuhyun disaat mreka mlai mrasakan perasaan jatuh cinta kyk gni.! ya ampyun eomma kyu krank bkan jaman’a siti nurbaya pake dijodohin sgala. kacian rara. pnasaran kelanjutan’a coz bagoez bngetz. . .

  21. Huaaaaa…. Deg2an bgt pas Sara d bilang cantik… Jadi lemes rasanya #Plak.. (Sara yg d bil cantik kok jadi g yg lemes) ◦°◦Нiнi(∩_∩)нiнi ◦°◦

    Duh apa pula tu nykp na Kyu.. Masa mentang2 Sara mentor na Kyu mau d suru jadi mak comblang.. Ĝŕŗř >:O »•« ĢŔŗř >:O »•« Ğŕŗř >:O

  22. Ikhh gilaaa duh kalo aq jdi sara haruss bener” kebal+tahan ma prasaan yg d pndam, ugh thu kyu eomma jngan maksain kehendak donk kyu thu gga bkalan mao ma yoori tar jga kyu lari ke aq#plak
    Next part ya thorr..

Leave a comment